Doodle.co.id – Proses kehamilan memang tidak mudah dijalani sebagian wanita. Pasalnya, selama masa kehamilan terkadang muncul beberapa gangguan yang tidak dikehendaki, salah satunya hamil di luar kandungan.
Kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan merupakan kondisi yang cukup berbahaya sebab bisa memicu terjadinya komplikasi berupa pendarahan. Karenanya, apabila Mums tak ingin hal itu terjadi, Mums harus bisa mengenali penyebab maupun gejalanya.
Sebagaimana diketahui, proses kehamilan terjadi karena adanya pembuahan sel telur oleh sperma. Setelah dibuahi, sel telur berkembang menjadi ovum atau bakal janin dan menempel pada dinding rahim.
Namun ada kalanya, sel telur yang sudah dibuahi ini tidak mau bergerak menuju rahim, tetapi malah menempel di dinding saluran indung telur. Akibatnya, kehamilan terjadi tidak sesuai pada tempatnya. Keadaan inilah yang disebut kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan. Karena lokasi kehamilan di luar rahim, maka kehamilan ektopik harus lekas ditangani lewat pengobatan atau pun operasi.
Terkait: 5 Macam Terapi Infertilitas untuk Wanita
Bagaimana Proses Bayi Tabung Dilakukan?
Deterjen Bayi : Tips dan Cara Memilihnya Moms !
Penyebab Keguguran pada Ibu Hamil, Perlu Diwaspadai Mums!
Daftar Isi
Penyebab kehamilan di luar kandungan
Sejauh ini penyebab kehamilan di luar kandungan belum diketahui secara pasti. Namun, penyempitan pada saluran indung telur diduga menjadi penyebab utama kehamilan di luar kandungan.
Adapun dalam beberapa kasus, hamil di luar kandungan disebabkan beberapa faktor, di antaranya faktor hormonal, cacat lahir, peradangan dan jaringan parut pada saluran tuba, kondisi medis yang memengaruhi bentuk dan kondisi saluran tuba dan organ reproduksi, serta kelainan genetik.
Hal lain yang diduga menjadi penyebab kehamilan ektopik adalah riwayat penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), terinfeksi penyakit menular seksual, dan penyakit radang panggul.
Selain faktor di atas, perlu diketahui pula Mums, setiap wanita yang aktif secara seksual berisiko mengalami kehamilan di luar kandungan. Risiko ini bahkan bisa meningkat apabila memiliki riwayat operasi panggul, operasi perut, atau aborsi, memiliki riwayat endometriosis, memiliki riwayat kehamilan di luar kandungan sebelumnya, berusia 35 tahun atau lebih, dan merokok.
Nah, jika Mums memiliki faktor risiko di atas sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum memulai program hamil untuk meminimalisasi risiko kehamilan ektopik.
Gejala kehamilan di luar kandungan
Gejala kehamilan di luar kandungan biasanya muncul pada awal masa kehamilan dan mirip dengan tanda awal keguguran. Adapun beberapa gejalanya antara lain nyeri hebat di satu sisi perut, merasa pusing hingga pingsan, nyeri hebat di panggul disertai bercak atau pendarahan dari jalan lahir, nyeri bahu leher, mengalami tekanan rektal yang membuat ibu hamil sering ke toilet.
Cara mengatasi kehamilan di luar kandungan
Adapun untuk mengatasi kehamilan di luar kandungan bisa dengan cara pengobatan maupun operasi. Jika Mums periksa ke dokter, kemungkinan akan mendapat beberapa jenis obat yang bisa mencegah kehamilan di luar kandungan terus berkembang. Adapun obat yang biasa diberikan yakni methotrexate.
Sementara untuk operasi, kalangan ahli bedah umumnya merekomendasikan untuk mengeluarkan jaringan dan memperbaiki kerusakan internal dengan prosedur laparotomi.
Adapun langkah operasi darurat dibutuhkan apabila kehamilan di luar kandungan menyebabkan pecahnya saluran indung telur. Dalam beberapa kasus, pecahnya saluran indung telur ini akan membuat dokter mengangkat saluran indung telur tersebut. Akan tetapi, jika saluran indung telur belum pecah dan masih dapat diselamatkan, dokter akan mengonservasi saluran indung telur dan hanya mengambil produk kehamilan yang tidak pada tempatnya.
Terkait: Mums, Tahu Ga Sih Kapan Boleh Hamil Lagi setelah Keguguran?
3 Tips Perawatan Pasca Operasi Caesar
ASI Tidak Keluar Setelah Melahirkan Caesar, Apa Masalahnya?
Apakah masih bisa hamil lagi?
Kondisi kehamilan di luar kandungan ini menimbulkan pertanyaan, apakah wanita yang pernah mengalaminya masih dapat hamil kembali? Kebanyakan wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik masih memiliki harapan besar untuk dapat hamil lagi, meskipun saluran indung telurnya sudah diangkat saat operasi. Ini karena, wanita memiliki dua buah saluran indung telur.
Baca juga : Catat Mums, 5 Keluhan Umum yang Sering Dialami Ibu Hamil !
Mums, Tahukah Penyebab dan Cara Ampuh Mengatasi Perut Kembung Pada Bayi ?
30 Nama Bayi Perempuan Yang Artinya Cerdas
Untuk moms yang ingin tahu detail produk minyak telon doodle bisa klik dibawah ini
Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami