Moms Suka Marah Marah? Ini Tips Sederhana untuk Hidup Lebih Tenang!

Doodle.co.id – Moms suka marah marah pada anak karena hal sepele? Memang rasa marah adalah salah satu reaksi dari emosional yang wajar dialami siapapun. Namun, terkadang Moms pasti khawatir apakah reaksi tersebut yang Moms lakukan pada buah hati terlalu berlebihan? Akan berdampak pada kehidupannya? Sebenarnya emosi bisa muncul karena adanya perasaan terancam, mengalami ketidakadilan, dan mungkin rasa itu muncul ketika Moms menghadapi situasi yang berjalan tidak sesuai dengan harapan. Pada anak kecil, mereka sebenarnya mungkin tidak bermaksud seperti itu, namun sebagai orang dewasa terkadang kita tidak memahami perilaku unik mereka. Moms ingin mengurangi perilaku marah-marah pada anak? Bingung bagaimana cara mengelolanya? Yuk, simak artikel Doodle berikut ini, Doodle akan membahas berbagai cara bagi Moms untuk mengendalikan kemarahan secara sehat, mulai dari mengidentifikasi pemicunya hingga menawarkan solusi relaksasi praktis, seperti pijat bayi dengan Minyak Telon Doodle yang dipercaya membantu meredakan stres.

suka marah marah
Kenapa Moms suka marah marah / Freepik benzoix

Mengapa Moms Suka Marah Marah?

Tahukah Moms bahwa amarah bisa muncl karena beragam faktor seperti perasaan tidak dihargai, rasa frustasi akan sesuatu, perasaan mlau dan takut, hingga menghadapi situasi yang tidak berjalan sesuai dengan rencana. Bagi sebagian orang, rasa marah ini juga dapat muncul karena orang lain (dalam hal ini anak) tidak mau mendengarkan Moms atau Moms merasa tidak adil akan sesuatu. Meski hal itu wajar apabila sesekali dilakukan, akan tetapi kebiasaan marah secara berlebihan justru tidak baik, Moms. Ini bisa berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari Moms bahkan kepada orang lain.

Bagi Moms yang memiliki anak kecil, menurut Pregnancy Birth & Baby, kemarahan mungkin datang dari tuntutan besar yang dihadapi setiap hari, mulai dari mengurus keluaga, bekerja, hingga menjaga hubungan sosial. Apabila Moms tak pernah mendapatkan dukungan dari pasangan atau keluarga, ini juga bisa memicu kemarahan yang tak jarang Moms melampiaskannya pada buah hati. Selain itu, stress karena finansial atau masalah lainnya bisa menyebabkan emosi tidak terkendali. Kurangnya istirahat karena lelah mengurus anak dan kebutuhan rumah, turut memperburuk situasi ini. Terlebih, jika Moms memiliki pengalaman traumatis di masa lalu sehingga memunculkan emosi negatif ketika menghadapi situasi sulit dalam mengasuh anak.

Dampak Marah Marah ke Anak, Apakah Berbahaya?

Penting untuk dicatat, cara Moms dalam mengelola amarah sendiri mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan anak. Saat anak kerap melihat Moms yang suka marah-marah, ini bisa berisiko anak mengalami gangguan kesehatan mental di kemudian hari. Gangguan tersebut seperti anak yang menjadi agresif, susah berkonsentrasi, hingga takut berinteraksi dengan orang lain. Tentu Moms tak ingin hal itu terjadi, bukan? Oleh karena itu, lebih baik Moms mencontohkan pengelolaan emosi yang sehat seperti menjauhkan diri sejenak ketika marah, menarik napas dalam-dalam, duduk dan meminum air juga bisa membantu menenangkan emosi Moms. Hindari hukuman fisik pada si kecil karena tindakan tersebut justru berdampak nengatif. Anak bisa saja merasa rendah diri karena perlakuan tersebut, menjadi bermasalah dalam belajar hingga meningkatkan risiko kekerasan di masa depan.

Cara Mengatasi Amarah

Moms harus mengelola rasa marah dengan mengenali emosi yang sedang terjadi seperti takut atau perasaan kecewa sehingga Moms bisa mengekspresikannya dengan cara yang jauh lebih baik. Apabila Moms sudah bisa memahami pemicu amarahnya, Moms pun akan lebih mudah ketika menghindari situasi yang berpotensi memicu amarah, kemudian Moms pun bisa meresponnya secara berbeda bisa lebih tenang. Berbicara dengan pasangan, keluarga atau konselor jika dibutuhkan, bisa membantu Moms mengendalikan amarah dan stress yang sedang Moms hadapi.

Jangan lupa untuk pergi ke tempat tenang ketika marah, menghitung samapi 10 kali sebelum bereaksi akan sesuatu, bernapas dalam-dalam juga bisa membantu mengelola rasa marah. Moms bisa berjalan-jalan atay mendengarkan musik kesukaan untuk mengalihkan perasaan tersebut. Mandi air hangat juga bisa membantu melepaskan stres! Latihan relaksasi, rutin berolahraga, berkomunikasi dengan teman dan keluarga tercinta juga bisa membantu Moms melepaskan stres dan amarah. Untuk jangka panjang, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Pijat Bisa Lepaskan Stres

Moms, pijat dengan terapis profesional juga bisa membantu Moms merasa lebih rileks dan nyaman. Terlebih jika pijat menggunakan Minyak Telon Doodle. Karena kandungan essential oil sweet green tea di dalamnya memberikan aroma yang segar dan menenangkan. Moms bisa meminta terapis untuk pijat menggunakan minyak telon ini. Tak hanya itu, melakukan pijat bayi juga membantu meningkatkan bonding antara ibu dan anak. Moms bisa memijat si kecil setelah mandi atau sebelum tidur agar si kecil lebih rileks dan tidur dengan nyenyak. Bahkan, saat memijat si kecil, Moms juga turut melepaskan penat dan stres atau amarah yang sebelumnya Moms rasakan. Karena metode ini membuat nyaman ibu dan anak. Pijat dengan Minyak Telon Doodle jadi pilihan yang tepat Moms! Tak usah khawatir karena Minyak Telon Doodle diformulasikan dengan oleum cocos, oleum anisi, oleum cajuputi dan oleum sweet green tea, sehingga aman digunakan untuk bayi, anak-anak, orang dewasa bahkan ibu hamil sekalipun. Coba pijat dengan Minyak Telon Doodle sekarang, yuk!

Dengan memahami penyebab amarah dan pemicunya, Moms bisa mengelola rasa marah dengan baik. Lakukan tips-tips dari Doodle diatas untuk mengelola kemarahan, kemudian jangan lupa untuk menggunakan Minyak Telon Doodle yang membuat rileks serta menenangkan. Klik link di bawah ini untuk informasi lengkapnya!

 

 

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie