Doodle.co.id – Minyak kayu putih telah dikenal luas di Indonesia untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti kembung, batuk dan pilek, hingga nyeri otot. Ternyata Moms, minyak kayu putih memiliki beragam varian tergantung dari sumber tanaman dan daera yang memproduksinya. Yuk, simak beberapa varian minyak kayu putih berikut ini.
Varian Minyak Kayu Putih
Menurut beberapa jurnal ilmiah minyak kayu putih berasal dari spesies tanaman dalam genus Melaleuca, termasuk Melaleuca cajuputi dan Melaleuca leucadendra. Umumnya kedua jenis tersebut mempunyai komposisi kimia yang berbeda, manfaat serta kegunaannya. Yang mana, komponen utama dalam minyak kayu putih adalah sineol (1,8-cineole), memberikan sifat anti-inflamasi serta antiseptik.
1. Berdasarkan Asalnya
Adapun, berdasarkan Jurnal Essential Oil Research (2010), terdapat 3 varian utama minyak kayu putih menurut wilayah asalnya yakni yang berasal dari Indonesia, Australia, dan Vietnam.
Indonesia : minyak kayu putih dihasilkan dari Melaleuca cajuputi dengan kandungan sineol tinggi yakni 60%-70%. Minyak atsiri ini kerap digunakan untuk meredakan pilek, sakit kepala dan antiseptik topikal.
Australia : umumnya dihasilkan dari tanaman jenis Melaleuca alternofolia yang dikenal dengan tea tree oil. Meski sifat antiseptik yang dihasilkan sama, namun tea tree oil lebih banyak digunakan dalam produk perawatan kulit bukan untuk meredakan pilek dan sebagainya.
Vietnam : Jurnal Industrial Crops and Products (2008) mengatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan mengenai komposisi kimia minyak kayu putih dari Vietnam. Yang mana minyak esensial ini mengandung sineol yang lebih rendah daripada varian Indonesia dan Australia. Memiliki sifat antimikroba yang lebih luas, membuat minyak atsiri tersebut kerap digunakan dalam industri farmasi, terlebih dalam produk yang diformulasikan khusus untuk meredakan infeksi kulit maupun pernapasan.
2. Metode Ekstraksi
Perlu Moms ketahui bahwa minyak kayu putih pun bisa dipengaruhi oleh metode yang digunakan untuk menghasilkan minyak tersebut. Jurnal Pharmacognosy Review (2019) mengatakan bahwa proses destilasi uap yang biasanya dipakai dalam ekstraksi minyak kayu putih bisa mempengaruhi kadar senyawa aktif yang ada di dalam minyak tersebut. Kecenderungan lebih banyak komponen volatil dalam varian yang dihasilkan melalui destilasi uap pada suhu tinggi, dibandingkan ekstraksi dengan suhu rendah yang lebih baik dalam mempertahankan kandungan senyawa di dalamnya seperti sineol. Hal ini menunjukkan jika kualitas minyak esensial ini tak hanya bergantung pada spesies tanaman saja, namun juga pada metode pemrosesannya.
3. Sifat Terapeutik
Dalam beberapa studi, sifat terapeutik dalam masing-masing jenis minyak kayu putih telah teruji, Moms. Contohnya disebutkan dalam Jurnal Phytotherapy Research (2017), varian minyak kayu putih asal Indonesia lebih efektif dalam mengatasi masalah pernapasan dibandingkan varian dari negara lain. Ini dikarenakan tingginya kandungan sineol yang berfungsi sebagai ekspektoran, membersihkan lendir dari saluran pernapasan. Sedangkan varian Australia terlebih tea tree oil, untuk mengobati jerawat serta infeksi kulit jauh lebih efektif karena memiliki konsentrasi yang tinggi yakni terpinen-4-ol.
Secara menyeluruh, minyak kayu putih mempunyai berbagai jenis masing-masing dengan manfaat dan komposisi kimia yang berbeda serta unik. Perbedaan spesies tanaman, metode ekstraksi serta wilayah geografis membuat hasil minyak kayu putih memiliki karakteristik sendiri, termasuk mempengaruhi kegunaan terapeutik dan perbedaan industri dari tiap varian tersebut.
Setelah Moms dan Paps memahami perbedaan varian minyak kayu putih, Moms bisa memilih jenis mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Moms, baik untuk perawatan kulit, pengobatan batuk dan pilek, atau masalah lainnya. Jangan lupa untuk selalu menggunakan Doodle Exclusive Baby Care guna merawat si kecil. Klik link di bawah ini untuk informasi selengkapnya!
Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami