Waktu yang Tepat untuk Imunisasi BCG, Yuk Moms Cari Tahu!

Doodle.co.id – BCG atau Bacille Calmette-Guerin adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TB). Vaksin ini terutama diberikan kepada banyak orang yang lahir di negara dengan prevalensi TB tinggi untuk mencegah meningitis tuberkulosis dan penyakit milier pada masa kanak-kanak. Di Amerika Serikat, BCG tidak umum direkomendasikan karena beberapa alasan, Moms. Alasan tersebut seperti rendahnya risiko infeksi Mycobacterium tuberculosis, efektivitas vaksin yang bervariasi terhadap TB paru pada orang dewasa, dan potensi gangguan vaksin terhadap reaktivitas tes kulit tuberkulin. Namun, vaksin ini bisa dipertimbangkan bagi individu tertentu setelah berkonsultasi dengan ahli TB. Lantas, imunisasi bcg sebaiknya umur berapa? Berikut akan Doodle ulas lebih lengkap mengenai vaksin BCG.

imunisasi bcg sebaiknya umur berapa
Imunisasi bcg sebaiknya umur berapa / Image

Imunisasi BCG Sebaiknya Umur Berapa?

Perlu diketahui bahwa imunisasi BCG sebaiknya diberikan segera setelah bayi lahir hingga usia 3 bulan. Akan tetapi, jika terlambat, imunisasi BCG pada bayi bisa diberikan tidak lebih dari 2-3 bulan. Dikutip CDC Vaccines and Preventable Diseases, vaksinasi BCG disarankan bagi anak-anak yang tes kulit tuberkulinnya negatif dan terus-menerus terpapar. Selain itu, mereka yang tidak bisa dipisahkan dari orang dewasa yang tidak diobati atau diobati tidak efektif untuk penyakit TB, juga perlu mendapatkan imunisasi BCG. Atau TB yang di derita disebabkan oleh strain yang resisten terhadap isoniazid dan rifampisin.

Vaksinasi pada Pekerja Perawatan Kesehatan

Vaksinasi BCG pada petugas layanan kesehatan harus dipertimbangkan secara individual di lokasi-lokasi tertentu, Moms. Pertimbangan ini berlaku jika sebagian besar pasien TB terinfeksi strain M. tuberculosis yang resisten terhadap isoniazid dan rifampisin, ada penularan strain resistan tersebut kepada petugas kesehatan, dan tindakan pencegahan pengendalian infeksi TB telah diterapkan namun belum berhasil. Petugas kesehatan yang dipertimbangkan untuk menerima vaksin BCG harus mendapatkan konseling mengenai risiko dan manfaat vaksinasi serta pengobatan Infeksi TBC Laten (LTBI).

Kontraindikasi untuk Vaksinasi BCG

1. Imunosupresi

Vaksinasi BCG tidak boleh diberikan kepada individu yang mengalami imunosupresi (misalnya, orang yang terinfeksi HIV) atau yang mungkin mengalami gangguan sistem imun (misalnya, orang yang akan menjalani transplantasi organ).

2. Kehamilan

Vaksinasi BCG tidak disarankan selama kehamilan. Meskipun tidak ada bukti efek berbahaya pada janin, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keamanannya.

Pengujian TBC pada Orang yang Divaksinasi BCG

Tes Kulit Tuberkulin (TST)

Sebagau informasi, vaksinasi BCG dapat menyebabkan reaksi positif palsu terhadap TST, yang menyulitkan penentuan apakah pengobatan diperlukan. Adanya atau besarnya reaksi TST tidak memprediksi tingkat perlindungan BCG terhadap TB, dan juga tidak menentukan apakah reaksi disebabkan oleh infeksi laten TB atau vaksinasi sebelumnya.

Tes Darah TBC

Tes darah untuk mendeteksi infeksi TBC, tidak seperti TST, tidak terpengaruh oleh vaksinasi BCG sebelumnya dan kecil kemungkinannya memberikan hasil positif palsu.

Pengobatan LTBI pada Orang yang Divaksinasi BCG

Pengobatan LTBI secara signifikan mengurangi risiko perkembangan infeksi TB menjadi penyakit. Sebelum pengobatan dimulai, evaluasi yang teliti diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit TB aktif. Reaksi TST pada orang yang divaksinasi BCG harus diinterpretasikan dengan kriteria yang sama seperti mereka yang tidak menerima vaksinasi BCG. Orang-orang dalam kelompok risiko tinggi, seperti mereka yang terinfeksi HIV, kontak terakhir dengan kasus TB, atau memiliki perubahan fibrotik pada rontgen dada yang konsisten dengan TB lama, harus menerima pengobatan LTBI jika reaksi mereka terhadap TST minimal 5 mm atau mereka mendapat hasil positif dari tes darah TBC.

Selain itu, orang-orang dalam kelompok risiko tinggi lainnya, seperti pendatang baru dari negara dengan prevalensi TB tinggi, pengguna narkoba suntik, penghuni dan karyawan fasilitas berkumpul berisiko tinggi, petugas laboratorium mikobakteriologi, orang dengan kondisi klinis yang meningkatkan risiko TB, serta anak-anak di bawah 4 tahun yang terpapar orang dewasa dalam kategori risiko tinggi, juga harus dipertimbangkan untuk pengobatan LTBI jika reaksi TST mereka adalah indurasi minimal 10 mm atau hasil positif dari tes darah TBC.

Bagi orang tanpa faktor risiko TBC yang diketahui, pengobatan LTBI dapat dipertimbangkan jika reaksi terhadap tes tuberkulin menunjukkan indurasi minimal 15 mm atau mereka mendapat hasil positif dari tes darah TBC. Program pengujian kulit yang ditargetkan hanya boleh dilakukan pada kelompok berisiko tinggi, dan semua kegiatan pengujian harus disertai rencana perawatan lanjutan bagi mereka yang terinfeksi atau menderita penyakit TB.

 

 

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie