Doodle.co.id – Moms, pernahkah si kecil mengalami ruam setelah kontak dengan benda tertentu? Jika iya, bisa jadi itu adalah dermatitis kontak, kondisi kulit yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Banyak Moms mengira bahwa dermatitis kontak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi faktanya, anak-anak pun rentan terhadap masalah kulit ini. Sebenarnya dermatitis kontak adalah masalah umum yang bisa terjadi pada siapa saja. Bagaimana cara mengatasinya? Simak baik-baik artikel berikut ini.

Dermatitis kontak terjadi saat kulit bereaksi terhadap zat tertentu yang menyebabkan iritasi atau alergi. Reaksi ini bisa berupa ruam merah, gatal, atau bahkan kulit yang melepuh. Si Kecil yang memiliki kulit sensitif atau riwayat eksim lebih berisiko terkena masalah kulit satu ini, sehingga Moms perlu lebih waspada dalam memilih produk yang bersentuhan langsung dengan kulitnya.
Daftar Isi
Penyebab Dermatitis Kontak pada Anak
Dermatitis kontak bisa terjadi akibat dua faktor utama: iritasi langsung dan reaksi alergi. Iritasi terjadi saat kulit terpapar zat yang dapat merusak lapisan pelindungnya, sedangkan reaksi alergi muncul saat sistem imun bereaksi berlebihan terhadap zat tertentu. Beberapa penyebab umum iritasi pada anak meliputi:
- Sabun dan deterjen yang terlalu keras untuk kulit sensitif bayi.
- Air liur (ludah) yang dibiarkan menempel terlalu lama di kulit.
- Popok yang basah atau kotor yang menyebabkan gesekan dan iritasi.
- Lotion atau parfum dengan bahan kimia yang tidak cocok untuk kulit anak.
Alergen Pemicu
Di sisi lain, beberapa alergen yang dapat memicu dermatitis kontak antara lain:
- Tanaman seperti poison ivy, oak, dan sumac yang memiliki minyak pemicu alergi.
- Logam seperti nikel, krom, dan merkuri yang sering ditemukan dalam aksesori atau pakaian.
- Lateks pada mainan, balon, dan sarung tangan karet yang bisa memicu reaksi alergi.
- Kosmetik dan obat tertentu seperti pewarna rambut, parfum, serta krim antibiotik yang mengandung neomycin.
Gejala yang Harus Moms Waspadai
Setiap anak bisa menunjukkan gejala dermatitis kontak yang berbeda, tergantung tingkat keparahannya. Namun, beberapa tanda yang paling sering muncul adalah:
- Gatal dan kemerahan pada kulit.
- Bengkak atau kulit yang kering dan pecah-pecah.
- Ruam yang bisa mengeluarkan cairan atau berdarah jika digaruk.
- Munculnya lepuhan kecil yang terasa perih.
- Jika gejala ini tidak segera diatasi, kondisi ini bisa semakin parah dan menyebabkan infeksi.
Bagaimana Cara Dokter Mendiagnosisnya?
Untuk memastikan apakah Si Kecil mengalami dermatitis kontak, dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan, seperti:
- Menanyakan riwayat kesehatan anak dan apakah ada kontak dengan zat tertentu sebelum munculnya ruam.
- Melakukan pemeriksaan kulit untuk mengidentifikasi pola ruam atau iritasi.
- Tes alergi, seperti uji tempel atau tes darah, jika dicurigai adanya reaksi alergi tertentu.
- Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Si Kecil mengalami kondisi tersebut, dokter akan memberikan rekomendasi pengobatan yang sesuai dengan tingkat keparahan kondisinya.
Cara Mengatasi Dermatitis Kontak pada Anak
Moms tidak perlu panik! Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala dermatitis kontak pada anak:
- Cuci area yang terpapar dengan sabun lembut dan air untuk menghilangkan zat iritan.
- Gunakan kompres dingin pada area yang terkena untuk mengurangi rasa gatal dan peradangan.
- Oleskan krim kortikosteroid jika dianjurkan oleh dokter untuk membantu mengurangi iritasi.
- Gunakan antihistamin jika gatalnya cukup parah dan membuat Si Kecil tidak nyaman.
- Pastikan anak tidak menggaruk area yang teriritasi agar tidak terjadi infeksi sekunder.
- Jika dermatitis kontak disebabkan oleh tanaman beracun seperti poison ivy, pastikan untuk mencuci semua pakaian dan barang yang mungkin terkena minyak tumbuhan tersebut agar iritasi tidak menyebar.
Cara Menghindarkan Si Kecil dari Dermatitis Kontak
Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? Untuk mengurangi risiko dermatitis kontak pada Si Kecil, Moms bisa melakukan beberapa langkah berikut:
- Pilih produk perawatan kulit yang lembut dan bebas bahan iritan.
- Hindari pakaian atau aksesori yang mengandung logam pemicu alergi.
- Pastikan Si Kecil tidak bermain di area yang terdapat tanaman penyebab alergi.
- Gunakan deterjen yang aman untuk pakaian bayi, karena deterjen biasa bisa meninggalkan residu yang mengiritasi kulit.
Mengapa Pemilihan Deterjen Itu Penting?
Moms, mungkin tanpa disadari, pakaian yang dipakai Si Kecil sehari-hari bisa menjadi penyebab dermatitis kontak! Deterjen biasa sering mengandung bahan kimia keras, pewangi sintetis, dan zat pemutih yang dapat mengiritasi kulit bayi. Oleh karena itu, penting untuk memilih deterjen khusus yang lebih aman untuk kulit sensitif.
Untuk memastikan pakaian Si Kecil tetap bersih tanpa menyebabkan iritasi, Moms bisa menggunakan Doodle Baby Laundry Detergent! Dengan formula bebas bahan berbahaya, deterjen ini diformulasikan khusus untuk bayi dan anak-anak. Manfaatnya antara lain bersifat antibakteri dan antijamur untuk perlindungan ekstra, dan memiliki agen anti-redeposition yang mencegah kotoran menempel kembali setelah dicuci. Selain itu, Doodle Baby Laundry Detergent juga aman untuk bayi baru lahir dan tidak mengandung parfum berlebihan.
Dengan memilih produk yang tepat, Moms bisa membantu Si Kecil terhindar dari risiko dermatitis kontak. Yuk, berikan perlindungan ekstra dengan Doodle Baby Detergent! Klik link di bawah ini untuk mendapatkan produk yang aman dan efektif untuk pakaian bayi.
Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami