Doodle.co.id – Nyamuk tak hanya membuat gatal jika digigit, namun juga beresiko membawa penyakit berbahaya. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi virus yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Moms dan Paps, tahukah bahwa terdapat empat jenis virus yang dapat menyebabkan DBD? Jika seseorang yang terinfeksi DBD digigit oleh nyamuk, lalu nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka virus dapat menyebar dengan cepat. Bahkan, seseorang yang pernah terkena DBD tetap berisiko terinfeksi kembali, karena kekebalan yang terbentuk hanya berlaku untuk satu jenis virus, sementara tiga virus lainnya tetap bisa menyebabkan infeksi.

Daftar Isi
Gejala Demam Berdarah
Gejala DBD bervariasi tergantung tingkat keparahan penyakitnya. Berdasarkan data dari Medical News Today, sekitar 75% penderita DBD hanya mengalami gejala ringan, sementara sekitar 0,5% hingga 5% kasus dapat berkembang menjadi kondisi serius yang mengancam nyawa. Oleh karena itu, penting bagi Moms dan Paps untuk mengenali gejala DBD agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat.
Pada kasus ringan, penderita biasanya mengalami demam tinggi hingga 40 derajat Celsius yang bisa naik turun dalam 24 jam. Selain itu, gejala lain yang umum terjadi meliputi nyeri otot dan sendi, ruam pada kulit, sakit kepala, serta rasa nyeri di belakang mata. Beberapa penderita juga mengalami mual, muntah, tenggorokan terasa tidak nyaman, dan mata memerah. Umumnya, gejala ini berlangsung antara 2 hingga 7 hari dan akan membaik setelah satu minggu.
Gejala Parah Demam Berdarah Apakah Berbahaya ?
Pada kasus yang lebih serius, demam berdarah apakah berbahaya ? Saat parah, demam biasanya mulai mereda, tetapi gejala lain bisa muncul dalam 24 hingga 48 jam berikutnya. Penderita dapat mengalami sakit perut hebat, muntah lebih dari tiga kali dalam 24 jam, serta perdarahan dari hidung atau gusi. Dalam kondisi yang lebih parah, muntah darah atau terdapat darah dalam tinja bisa menjadi tanda bahaya. Selain itu, penderita mungkin akan merasa lelah, gelisah, hingga mengalami perubahan suhu tubuh secara drastis. Pada tahap ini, denyut nadi bisa melemah, tekanan darah menurun, dan kulit menjadi dingin serta lembab. Jika gejala ini muncul, segera bawa penderita ke fasilitas kesehatan terdekat.
Perawatan Demam Berdarah
Menurut penelitian tahun 2009, ada beberapa langkah perawatan yang dapat dilakukan untuk penderita DBD ringan. Salah satunya adalah memastikan asupan cairan yang cukup guna mencegah dehidrasi. Penderita juga disarankan untuk banyak beristirahat dan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol untuk menurunkan demam. Namun, penting untuk menghindari obat antiinflamasi nonsteroid seperti aspirin atau ibuprofen, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan internal. Jika kondisi pasien memburuk, dokter mungkin akan menyarankan rawat inap dengan pemberian cairan infus, transfusi darah, atau transfusi trombosit dalam kasus tertentu.
Ciri-Ciri DBD Mulai Sembuh
DBD terdiri dari tiga fase, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase penyembuhan. Pada fase penyembuhan, tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Beberapa ciri yang dapat diamati adalah nafsu makan kembali normal, denyut nadi stabil, serta jumlah urine meningkat. Selain itu, ruam akibat infeksi dengue mulai menghilang, dan jumlah trombosit kembali meningkat. Jika gejala semakin mereda dan kondisi tubuh terasa lebih baik, itu menandakan bahwa proses penyembuhan sedang berlangsung.
Pencegahan Demam Berdarah
Mencegah lebih baik daripada mengobati, Moms dan Paps! Salah satu langkah utama untuk mencegah DBD adalah dengan menerapkan gerakan 3M, yaitu:
- Menguras tempat penampungan air seperti bak mandi dan ember secara rutin.
- Menutup rapat tempat penyimpanan air agar nyamuk tidak berkembang biak.
- Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat nyamuk bertelur.
Selain itu, Moms dan Paps juga bisa memasang kawat anti nyamuk pada ventilasi rumah, menanam tanaman pengusir nyamuk, serta memastikan pencahayaan yang cukup di dalam rumah. Jika terdapat tempat penampungan air yang sulit dikuras, bubuk abate dapat ditaburkan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Perlindungan dengan Minyak Telon Doodle
Agar melindungi si kecil dari gigitan nyamuk dan serangga berbahaya, Moms dan Paps dapat menggunakan Minyak Telon Doodle. Minyak Telon Doodle mengandung bahan alami seperti oleum cocos, oleum cajuputi, oleum anisi, dan oleum sweet green tea yang tidak hanya menghangatkan, tetapi juga memberikan aroma khas sweet green tea yang tidak disukai nyamuk. Oleskan Minyak Telon Doodle pada bayi sebelum tidur, keluar rumah atau saat dibutuhkan.
Pilihan Kemasan Minyak Telon Doodle
Minyak Telon Doodle hadir dalam tiga pilihan kemasan yang praktis sesuai kebutuhan keluarga:
- Botol terbaru 250ml kemasan besar tak cepat habis, cocok untuk pemakaian jangka panjang.
- Botol 100ml, cocok untuk pemakaian di rumah.
- Botol 60ml, cocok untuk pemakaian sehari-hari dengan kemasan lebih praktis.
- Roll-on 10ml, travel-friendly untuk bepergian.
Jika Moms dan Paps tertarik mencoba Minyak Telon Doodle atau produk Doodle Exclusive Baby Care lainnya, segera klik tautan pembelian yang tersedia di bawah ini! Dengan langkah pencegahan yang tepat, kita bisa melindungi si kecil dan keluarga dari risiko DBD.
Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami