Bagaimana Mendeteksi Kelainan Kongenital pada Bayi?

kelainan kongenitalDoodle – Kelainan kongenital atau kelainan bawaan adalah suatu kondisi kelainan yang sudah ada sejak bayi lahir. Namun mungkin banyak yang belum tahu cara mendeteksi kelainan kongenital pada bayi.

Adapun beberapa kelainan bawaan yang umum terjadi adalah bibir sumbing, penyakit jantung bawaan (termasuk lubang pada jantung, masalah katup jantung, atau masalah pembuluh darah jantung), cerebral palsy, fragile X syndrome, down syndrome, spina bifilda, dan cystic fibrosis.

Mengetahui adanya kasus atau kejadian kelainan bawaan mungkin membuat Mums khawatir. Namun, hal ini dapat dideteksi, bahkan saat sebelum kelahiran. Bagaimana caranya?

Mendeteksi Kelainan Kongenital pada Bayi

Kelainan bawaan ini dapat diturunkan atau disebabkan oleh faktor lingkungan. Meskipun bayi lahir dengan kelainan bawaan, tidak semua bayi akan mengalami masalah kesehatan yang parah.

Sebagian bayi yang lahir dengan kondisi ini mungkin hanya mengalami masalah pada perkembangannya. Namun tidak menutup kemungkinan, bayi yang lahir dengan kelainan kongenital mengalami kecacatan atau masalah kesehatan sepanjang hidupnya.

Nah, berikut cara mendetekasi kelainan bawaan pada bayi:

  • Deteksi sebelum kehamilan

Pada masa ini, deteksi kelainan bawaan dapat dilakukan melalui riwayat kesehatan keluarga. Riwayat kesehatan keluarga dapat diketahui apakah ada orangtua atau salah satu pasangan yang memiliki risiko penyakit tertentu dalam keluarga atau apakah ada yang merupakan pembawa (carrier) penyakit tertentu.

Mums juga dapat melakukan tes genetik sebelum merencanakan kehamilan. Deteksi yang dilakukan sebelum kehamilan adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan kehamilan yang sehat.

Selain itu, dengan adanya deteksi dini, Mums dan Paps dapat menilai kesehatan tubuh dan mengidentifikasi faktor risiko yang dapat mempersulit kehamilan.

Deteksi sebelum kehamilan ini penting dilakukan, khususnya di daerah dengan banyak kejadian perkawainan antar-keluarga.

  • Deteksi pada masa kehamilan

Mums perlu tahu, saat masa kehamilan, kondisi kesehatan ibu hamil bisa menjadi salah satu risiko terjadinya kelainan bawaan pada bayi.

Menurut Pusat Data danInformasi Kementerian Kesehatan RI, beberapa faktor rusiko yang dapat meningkatkan kelainan kongenital adalah usia ibu hamil. Perilaku konsumsi alkohol, perilaku merokok, dan lainnya.

Oleh karenanya, pada saat kehamilan penting bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan melalui tes skrining. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi kelainan struktur organ dan down syndrome pada trimester pertama kehamilan atausaat kehamilan mengnjak usia 10 minggu.

Melansir laman Pregnancy, Birth, & Baby, tes skrining dirancang untuk mengidentifikasi bayi yang mungkin berisiko tingg mengalami kelainan bawaan. Jika pada tes skrining tidak ditemukan kelainan bawaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan tes diagnostik.

Tes diagnostik merupakan tes yang dilakukan melalui pemindaian USG, tes darah, dan terkadang tes urine. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi bayi yang memiliki kelainan bawaan dan untuk mengetahui jenis kelainan yang diderita.

Pemeriksaan USG juga dapat mendeteksi kelainan organ yang lebih berat tingkat keparahannya pada trimester berikutnya.

Kecacatan pada bayi saat lahir juga dapat dideteksi dengan lain yakni chronic villus sampling (CVS). Pengambilan sampel CVS biasanya dilakukan pada minggu ke-10 dan ke-13 kehamilan, jika tes skrining menunjukkan Mums mungkin memiliki bayi dengan kelainan bawaan. CVS juga bisa digunakan untik mendeteksi down syndrome atau kondisi genetik lainnya.

Deteksi lainnya adalah dengan amniosentesis. Tes ini dilakukan pada minggu ke-15 kehamilan. Tes ini dapat digunakan untuk memberikan jawaban pasti apakah bayi Mums memiliki down syndrome atau kelainan bawaan lainnya.

Tes amniosentesis dilakukan dengan mengambil sedikit cairan dari sekitar bayi menggunakan jarum, setelah Mums diberi anestesi lokal. Sampel cairan tersebut kemudian dikirim untk dilakukan pengujian.

  • Deteksi saat kelahiran

Ada beberapa kelainan bawaan yang dapat dideteksi saat bayi sudah dilahirkan. Kelainan tersebut antara lain anansefali, celah bibir, dan talipes atau club foot.

Nah, itulah Mums cara untuk mendeteksi adanya kelainan kongenital pada bayi. Sebelum memutuskan untuk memiliki bayi, tidak ada salahnya mengetahui kondisi kesehatan diri dan pasangan.

 

 

Untuk moms yang ingin tahu detail produk minyak telon doodle bisa klik dibawah ini

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

       

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie