Benjolan Merah dan Terasa Sakit? Ini Fakta Tentang Abses Kulit!

Doodle.co.id – Bakteri kecil di kulit kita ternyata dapat memicu masalah besar seperti abses kulit. Penting untuk dicatat bahwa abses kulit adalah suatu mekanisme tubuh untuk melawan infeksi. Lantas, bagaimana ini bisa terjadi? Simak pembahasan berikut ini, Moms.

abses kulit adalah
Ilustrasi abses kulit adalah / Freepik

Apa itu Abses Kulit?

Menurut Kids Health, abses kulit terbentuk saat bakteri yang biasanya dari jenis Staphylococcus, masuk melalui luka di kulit kemudian mengakibatkan infeksi. Sistem imun tubuh lalu mengirimkan sel darah putih untuk menyerang infeksi, yang kemudian membentuk nanah. Namun, apabila nanah tersebut tak bisa keluar, maka area itulah yang menjadi abses dan terasa menyakitkan. Infeksi ini biasanya terjadi karena bakteri yang resisten terhadap antibiotik seperti MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus), yang secara alami hidup di kulit. akan tetapi, apabila bakteri tersebut masuk ke dalam luka bisa membuat infeksi yang memicu terbentuknya abses.

Gejala Abses

Beberapa gejala abses yang bisa Moms lihat seperti kulit yang memerah dan bengkak hingga terasa hangat ketika disentuh. Terkadang, abses juga mengeluarkan cairan, Moms. Apabila abses terbentuk di permukaan kulit, ini bisa saja nampak seperti jerawat besar atau luka yang tidak sembuh. Namun, jika berada di bawah kulit, abses bisa membuat benjolan menjadi bengkak, lunak dan terasa nyeri. Infeksi ini bisa membuat demam dan menggigil dalam kasus yang parah.

Cara Mengatasi Abses Kulit

Abses kulit tak hanya dialami oleh orang dewasa, Moms, namun remaja dan anak-anak pun bisa mengalami hal ini. Oleh karena itu, Moms harus mengerti cara mengatasi abses ini agar bisa memberikan perawatan untuk Moms sendiri atau buah hati. Mengompres dengan air hangat bisa membantu mempercepat proses terdebut. Caranya dengan membasahi kain menggunakan air hangat kemudian letakkan di atas abses dalam beberapa menit. Moms bisa melakukannya beberapa kali sehari. Tak perlu cemas karena abses biasanya akan membaik setelah nanah keluar. Namun jika abses tidak pecah dengan sendiri, Moms mungkin membutuhkan bantuan dokter, yang biasanya memerlukan prosedur kecil untuk mengeluarkan nanah. Apabila bengkak, nyeri dan kemerahan pada kulit tak kunjung membaik setelah dikompres hangat, hingga muncul garis-garis merah di sekitar area infeksi. Segera hubungi dokter, begitu juga jika mengalami demam atau gejala si kecil makin parah termasuk merasa lesu dan lelah.

Cara Mencegah

Tidak berbagi pakaian, handuk, kain, atau seprai yang telah bersentuhan dengan penderita abses bisa mencegah infeksi menyebar. Moms juga harus menjaga kebersihan diri maupun si kecil agar terhindar dari bakteri yang bisa menjadi penyebab abses pada luka. Pastikan semua goresan atau luka selalu bersih, kering dan tertutup perban guna mencegah masuknya bakteri penyebab infeksi. Ajari si kecil untuk selalu mencuci tangan secara rutin dan benar menggunakan sabun serta air mengalir setidaknya 20 detik. Apabila tidak ada air, Moms bisa menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.

Memandikan bayi atau anak-anak menggunakan Doodle Baby Gentle Wash juga jadi pilihan tepat. Selain membersihkan, Doodle Baby Gentle Wash juga menjaga kelembapan kulit bayi dan menutrisi kulit karena mengandung milk extract di dalamnya. Tak hanya itu, dirancang untuk mandi dengan atau tanpa air, Doodle Baby Gentle Wash bisa digunakan tanpa bilas Moms. Sehingga, sabun ini sangat cocok jika si kecil sedang sakit atau mengalami luka, saat bepergian maupun usia newborn. Cukup bersihkan dengan kain basah hangat atau tisu bayi non alkohol, si kecil pun bersih dan harum, bebas dari bakteri penyebab infeksi.

Dengan menjaga kebersihan diri dan juga menjaga luka tetap bersih, maka risiko abses kulit bisa diminimalisir, Moms. Klik link di bawah ini untuk informasi selengkapnya.

 

 

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie