Lakukan langkah – langkah ini untuk melatih bayi duduk dan merangkak

Doodle.co.id  Masa kritis perkembangan motorik bayi yaitu saat anak berusia dini, antara 0-12 bulan. Perkembangan motorik bayi yang baru lahir memang masih sangat terbatas, hanya berupa gerak reflek, tapi seiring bertambahnya usia maka perkembangan juga akan meningkat. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Santrock (1995), “ perkembangan fisik anak berjalan maju seiring dengan pertambahan usia anak. Apabila terjadi perkembangan yang mundur, maka dimungkinkan terjadi penyimpangan atau gangguan yang perlu diwaspadai agar dapat dilakukan intervensi dini.”

Moms, tahu gak sih kalau masa-masa bayi belajar duduk dan merangkak itu masuk ke masa yang istimewa? Karena pada masa ini, fungsi otak kanan dan otak kirinya berkembang untuk membantunya mengaktifkan seluruh otot tangan dan kaki dalam belajar merangkak dan duduk. Oleh karena itu, disinilah titik tolak perkembangan motorik si bayi. Bayi yang mudah melewati masa ini dan cenderung cepat, maka bayi itu juga bisa melewati massa perkembangannya dengan baik dan maksimal, atau bisa dikatakan bibit unggul. Moms tidak mau kan, si bayi mengalami keterlambatan perkembangan atau bahkan gagal melewatinya?

Langkah berikut bisa diterapkan untuk melatih bayi duduk dan merangkak

Yang pertama yuk moms simak cara-cara yang bisa dilakukan untuk melatih bayi merangkak

  1. Jika bayi sudah memperlihatkan keinginannya untuk merangkak, ajaklah bayi bermain posisi tengkurap

Si bayi yang sudah siap untuk merangkak biasanya dia akan mengangkat-ngangkat tengkuk kakiknya, tubuh bertumpu pada tangan dan secara spontan menggoyang-goyangkan tubuhnya. Jika bayi sudah seperti itu, sesering mungkin ajak bayi untuk bermain dengan posisi tengkurap, panggil-panggilah si bayi didepannya dengan jarak yang tidak jauh.

  1. Pergunakan mainan atau ajak si bayi bercanda untuk memancing

Bayi yang sudah bisa melakukan aktivitas seperti di poin satu, cara melatih bayi duduk dan merangkak selanjutnya adalah moms bisa berada di depan si bayi, kemudian ajak anak bercanda dengan memanggil bayi, membunyikan mainan agar bayi tertarik untuk mengambilnya, atau bisa juga memberikan mainan yang berwarna mencolok untuk stimulasi agar bayi mau mulai melangkah mengambil.

  1. Berikan ruang yang luas dan empuk saat latihan

Ingat moms, tubuh si bayi masih sangatlah rentan karena belum kuat sepenuhnya. Pilihlah ruangan yang luas dari salah satuu ruangan di rumahmu sebagai tempat si bayi berlatih merangkak. Jangan lupa berikan tikar yang empuk sebagai alasnya.

Setelah belajar bagaimana caranya melatih bayi merangkak, yuk moms kita beralih ke kiat-kiat melatih bayi duduk :

  1. Saat bayi sudah mulai duduk, latih keseimbangan tubuhnya.

Caranya : saat bayi dalam keadaan tidur terlentang, moms bisa mengangkatnya dan mendudukannya di sofa kursi. Awalnya taruh bayi di pojok sofa kursi atau pojok dinding karena sudah ada tameng untuk menjaga bayi. Lepaskan tangan moms agar anak belajar menyeimbangkan tubuhnya.

  1. Duduk dengan tangan

Setelah anak sudah bisa duduk sendiri di pojok atau siku-siku tempat, coba tempatkan anak di lantai biasa yang tidak ada penghalangnya agar anak bisa duduk sendiri dengan bantuan topangan tangannya. Lawani anak dari depan dan belakang, karena tangan anak belum tentu kuat untuk menopang.

Yuk moms baca artikel ini : Stop, Jangan Panik ketika Bayi Rewel Setelah Imunisasi

Moms, mana yang benar bayi duduk atau merangkak dulu?

  1. Selalu perbaiki posisi duduk

Saat si bayi duduk, selalu perbaiki posisi duduk bayi dengan benar. Bayi akan mencontoh dan menerapkannya.

Selain poin-poin itu, hal penting yang harus moms perhatikan adalah moms harus selalu mendampingi bayi saat belajar merangkak. Jika moms berada di depannya untuk memancing, maka mintalah seseorang untuk selalu disampingnya menuntun dan menjaga si bayi. Satu lagi, jangan takut untuk mengajari si bayi ya moms…

Untuk moms yang ingin tahu detail produk minyak telon doodle bisa klik dibawah ini

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

       

 

 

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie