Ibu Menyusui Berpuasa di Bulan Ramadan, Apakah Boleh?

Doodle.co.id – Berpuasa pada bulan Ramadan menjadi salah satu kewajiban bagi umat Islam di seluruh dunia. Banyak ibu yang sedang menyusui berharap dapat mengikuti ibadah puasa tersebut. Namun, apakah aman bagi ibu yang sedang menyusui untuk berpuasa? Akankah mempengaruhi kesehatan ibu dan anak? Kemudian, apabila tidak berpuasa, bagaimana cara menggantinya? Jawabannya dapat Moms temukan dalam artikel Doodle berikut yang disiapkan khusus untuk ibu yang sedang menyusui.

ibu menyusui puasa
Ibu menyusui puasa / Image Sarah Chai

Apakah Ibu Menyusui Boleh Berpuasa Ramadan?

Menurut informasi yang dikutip dari What to Expect, ibu yang sedang menyusui membutuhkan lebih banyak energi daripada saat masa kehamilan. Biasanya, ibu yang menyusui disarankan untuk mengonsumsi tambahan sekitar 450-500 kalori per hari, yang mungkin sulit untuk dipenuhi saat menjalani puasa. Oleh karena itu, banyak Moms yang memilih untuk tidak berpuasa demi menjaga kesehatan diri sendiri dan tentunya bayinya. Namun, Moms tidak perlu merasa bersalah karena puasa Ramadan dapat diganti dengan puasa qadha atau dengan membayar fidyah. Menurut Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), fidyah untuk ibu hamil dan ibu menyusui dapat berupa bahan makanan pokok atau uang tunai senilai Rp 60.000 per orang perharinya.

Ibu Menyusui Puasa

Melansir The Asian Parent, ibu yang sedang menyusui tak perlu khawatir karena asupan ASI tidak akan berkurang saat Moms menjalankan puasa. Produksi ASI akan tetap sama kualitasnya baik saat berpuasa atau pun tidak. Berpuasa juga tidak akan mempengaruhi kondisi bayi yang diberi ASI, karena semua nutrisi dapat diperoleh dari ASI yang memiliki kualitas sama saat Moms berpuasa ataupun tidak berpuasa sama sekali. Kendati demikian, Moms tetap harus memperhatikan asupan makanan saat sahur dan berbuka guna memastikan bayi mendapatkan cukup nutrisi serta demi kesehatan Moms sendiri. Saat berpuasa, Moms sebaiknya menggunakan proporsi nutrisi seperti lemak dari makanan dan minuman termasuk susu sebanyak 20%, protein 30% dan karbohidrat 50%. Tetap terhidrasi setelah berbuka dan malam hari menjadi hal penting yang patut diperhatikan saat berpuasa.

Tanda yang Harus Diwaspadai saat Ibu Menyusui Puasa

Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai saat Moms yang sedang menyusui memutuskan untuk berpuasa.

  • Menurunnya jumlah ASI
  • Dehidrasi
  • Jarang buang air kecil dan urin berwarna gelap
  • Sakit kepala hingga demam
  • Mual dan muntah
  • Bayi yang diberi ASI menjadi rewel dan BAK bayi berkurang

Jika Moms mendapati tanda-tanda tersebut, segera berhenti berpuasa dan makan serta minum yang bergizi. Moms juga bisa berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan puasa Ramadan.

Perawatan Bayi

Merawat bayi dengan baik setelah melahirkan menjadi prioritas utama meski sedang berpuasa di bulan Ramadan sekalipun. Produk perawatan bayi seperti Minyak Telon Doodle dari Doodle Exclusive Baby Care bisa menjadi opsi yang tepat untuk merawat masa depan Si Kecil. Gunakan Minyak Telon Doodle setelah mandi atau saat dibutuhkan untuk memberikan kehangatan dan kenyamanan pada kulit bayi. Diperkaya dengan bahan alami seperti oleum cocos, oleum anisi, oleum cajuputi, dan oleum sweet green tea yang aman untuk bayi baru lahir dan kulit yang sensitif. Minyak Telon Doodle hadir dalam berbagai ukuran kemasan, termasuk kemasan normal 100 ml dan kemasan ekonomis 60 ml. Selain itu, Doodle juga menghadirkan kemasan travel size berbentuk roll on 10 ml yang praktis dibawa ke mana-mana, tanpa ribet dan khawatir tumpah.

Moms dan Paps, itulah beberapa informasi mengenai ibu menyusui berpuasa yang bisa menjadi manfaat. Jika tertarik menggunakan produk Minyak Telon Doodle atau produk lain dari Doodle Exclusive Baby Care, Moms dan Paps dapat menemukan informasi lebih lanjut dengan mengunjungi tautan pembelian yang tersedia di bawah ini.

 

 

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

     

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie