Cara Mengatasi Masalah pada Perut Bayi, Mulai dari Gumoh hingga Sembelit

Doodle.co.id – Terkadang bagi sebagian orang tua mungkin belum mengerti bagaimana cara mengatasi masalah pada perut bayi. Seperti yang diketahui, sistem pencernaan pada bayi masih berkembang. Jadi bukan satu hal yang mengejutkan saat masalah perut cenderung dialami oleh bayi. Moms perlu tahu apa yang terjadi dan bagaimana cara mengatasinya. Berikut beberapa permasalahan yang muncul terkait masalah pada perut bayi dan cara mengatasinya,k seperti dilansir Doodle dari The Bumps. 

cara mengatasi masalah pada perut bayi
Cara mengatasi masalah pada perut bayi / Image Sarah Chai

Permasalahan pada Perut Bayi dan Cara Mengatasinya

1. Gumoh

Gumoh adalah masalah yang sering ditemuioleh ara orangtua. Dokter menyebut gumoh sebagai “ reflux ” atau gastroesophageal reflux (GER). Kondisi gumoh ini disebabkan oleh sistem pencernaan yang belum matang. Katup yang menutup lambung dari kerongkongan dan mencegah makanan dan minuman pada bayi naik kembali tidak sekuat pada orang dewasa. Inimenyebabkan apa yang dimakan bayi bisa dengan mudah muncul kembali—. Terutama apabila bayi makan terlalu banyak atau terlalu cepat.

Gumoh hanyalah gumoh biasa ketika bayi tampak puas setelah ia mengalami hal ini. Cheryl Wu, MD, dokter anak di LaGuardia Place Pediatrics di New York City mengatakan beberapa bayi lebih rewel ketimbang bayi lain. Wu mengungkapkan masalah medis hanya terjadi saat bayi batuk, tersedak, membiru atauun brat badannya tidak bertambah,atau juga si kecil muntah sangat hebat mengeluarkan sesuatu.
Apabila bayi mengalami hal demikian, maka pilihannya Moms harus membawa bayi ke dokter anak.Hal ini bisa jadi merupakan penyakit refluks gastroesofageal (GERD) membutuhkan perawatan medis.

Upayakan pencegahan yang bisadilakukan adalah dengan berhenti di tengah waktu menyusui untuk bersendawa. Sehingga si kecil mempunyai waktu ekstra untuk mencerna dan Moms mengeluarkan udara berlebih sebelum tersangkut di sana.

Lalu, Moms bisa menyendawakan bayi bayi di akhir sesi menyusui. Apabila Jika Moms merasa kesulitan mengeluarkan sendawa, maka Moms bisa mencoba beberapa posisi berbeda. Moms bisa mencondongkan bayi ke depan, atau membaringkan miring bayi, lalu tepuk-tepuk di bagian sisinya. Atau Moms pun dapat membaringkan dengan posisi tengkurap guna menepuk punggung si kecil, seperti kata Wu. Usahakan juga menjaga bayi tetap tegak selama kira-kira 20 menit usai menyusu, ketika si kecil sedang mencerna.

2. Sakit Gas

Cheryl Wu, MD, dokter anak di LaGuardia Place Pediatrics di New York City memberikan analogi seperti balon udara di usus yang menyebabkan tekanan, yang bisa menyakitkan. Udara ternyata bisa masuk ke dalam perut bayi ketika si kecil mencerna.

Wu juga mengungkapkan bahwa dokter tidak 100 persen yakin kenapa bayi sangat rentan dengan gas. Mungkin hal ini berhubungan dengan saluran pencernaan bayi yang memang belum matang. Gas benar-benar alami—dihasilkan oleh bakteri normal yang hidup di usus bayi. Bahkan ketikabayi menangis, rewel, dan ketika memberi susu botol ke si kecil juga bisa menimbulkan gelembung udara tambahan. Moms bisa melihat ciri-ciri jika bayi menelan gas dari beberapa hal. Perut bayi yang mengalami nyeri gas mungkin akan terlihat menggembung. Bisa juga bayi melengkungkan punggung atau sering menggeliat lantaran merasa tak nyaman.

Ciri berikutnya kemungkinan bayi juga akan rewel yang mana hal ini bisa membuat gasnya makin parah lantaran si kecil bisa menelan banyak udara sembari ia menangis. Perlu diketahui, nyeri akibat gas biasanya tidak menyebabkan kekhawatiran medisdan bayi juga akan segera sembuh. Umumnya bayi menderita sakit gas ini saat mereka berusia sekitar 6 hingga 8 minggu. Hal yang bisa dilakukan adalah Moms bisa mencoba mengeluarkan gas tersebut. Yakni dengan membaringkan bayi dan gerakkan kakinya dengan lembut ke depan dan ke belakang, dan coba dorong lututnya ke dada, dan mengulangi hal tersebut beberapa kali.

3. Refluks

Tahukah Moms bahwa GER yang lebih parah disebut GERD (gastroesophageal reflux disease? Ya, Dokter bayi mungkin akan mendiagnosis si kecil sedang menderita GERD apabila sering gumoh yang menyebabkan rasa sakit atau gangguan kesehatan. Wu mengatakan sekitar sepertiga anak mengalami GER sedangkan sepertiga lainnya menderita GERD.

Alasan terjadi hal ini pada anak adalah alasan yang sama seperti bayi mengalami gumoh. Namun, hanya saja pada beberapa bayi keadaannya menjadi lebih buruk. Ketika otot bayi makin kuat, hal tersebut bakal semakin jarang terjadi. Akan tetapi untuk saat ini, hal tersebut bisa sangat menyiksa si kecillo Moms. Bayi yang menderita refluks akan merasakan kesakitan luar biasa. Hal ini bisa dilihat bahwa bayi dengan penyakit refluks cenderung banyak menangis selama atau setelah menyusu. Bisa juga muncul batuk, mengi, tersedak, atau tersedak pada si kecil.

Cara membantu anak yang mengalami refluks adalah dengan sering bersendawa dan meninggikan kepala bayi usai menyusu. Apabila bayi anteng ketika tidur, Moms bisa coba meletakkan bantal di bawah kasur sampai kepala si kecil terangkat dengan sudut sekitar 30 derajat. Dokter anak bayi mungkin akan memberinya obat penghambat H2 (seperti Zantac dalam bentuk cair untuk bayi, tersedia dengan resep dokter) guna mengurangi asam lambung. Sehingga si kecil tidak terlalu teriritasi oleh apa yang dimuntahkan. Apabila bayi membiru atau kesulitan bernapas maka segera bawa si kecil ke rumah sakit.

4. Diare

Diare adalah hal yang menakutkan pada bayi lantaran hal ini bisa menyebabkan bayi mengalami dehidrasi yang berbahaya. Diare pada bayi ini merupakan buang air besar yang sering dan sangat encer yang dialaminya. Diare yang dialami bayi ini biasanya disebabkan lantaran terpapar virus atau si bayi memakan sesuatu yang terknontaminasi atau busuk.Bisa juga si kecil makan sesuatu yang bisa menyebabkan masalah di perutnya. Mungkinjuga keracunan makanan, namun keracunan makanan kemungkinan besar tidak sebesar virus yang mengganggu.

Moms bisa mengenali bayi sedang mengalami diare lewat kotorannya. Kotoran normal pada bayi, terutama apabila si kecil diberi ASI, maka cenderung lebih encer ketimbang kotoran normal pada orang dewasa. Yang dilihat adalah “tinja encer berlebihan”.

Moms membuutuhkan kunjungan dokter karena bayi kehilangan banyak cairan.Dokter anak akan menimbang berat badan bayi untuk memastikan berat badan sikecil tidak turun. Dokter juga akan mencoba mendeteksi sumber masalah yang menyebabkan bayi diare sehingga bayi bisa ditangani dengan tepat. Moms juga dapat bisa menanyakan soal pemberian larutan elektrolit kepada anak seperti Pedialyte, untuk mencegah dehidrasi.

Apabila bayi sudah makan makanan padat, maka Moms bisa mencoba memberikan makanan yang dikenal dapat membantu menghentikan diare. Makanan tersebut bisa berupa pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang. Moms juga harus memastikan bayi minum banyak cairan (ASI atau susu formula) dan buang air kecil setidaknya empat ampai lima popok sehari jika si keiclmasih bayi (dibandingkan tiga hingga empat popok untuk balita).

Hindari memberikan jus yang dapat menyebabkan diare pada bayi karena semua gula di dalamnya menyebabkan usus mengeluarkan lebih banyak air.Moms juga bisa mengingatkan para orang tua untuk memvaksinasi bayinya terhadap rotavirus, yaitu virus yang bisa menimbulkan diare dan muntah-muntah. Vaksin diberikan dalam dua atau tiga dosis, dimulai sebelum usia 3 bulan.

5. Sembelit

Sembelit pada bayiadalah tentang kesulitan buang air besar aat bayi benar-benar harus buang air besar. Hal ini bisa disebabkanketika bayi beralih ke makanan baru. Contohnya dari ASI ke susu formula, susu formula ke susu biasa, atau ketika bayi dikenalkan dengan makanan padat baru.

Jika bayi mengalami sembelit ini bisa dilihat kotorannya akan keluar berupa bola-bola kecil yang keras atau juga bayi akan sering kentut dan berusaha keras untuk buang air besar. Moms harus mewaspadai kotoran bayi yang meiliki warna hitam, merah atau merah marun. Hal inibisa berarti ada darah di dalam kotoran bayi. Darah bisa menjadi pertanda sesuatu yang lebih serius, jadi Moms harus menghubungi dokter bayi apabila meneAmukan hal tersebut di kotoran bayi.Sementara jika kotoran bayi berwarna kuning, hijau, dan coklat maka hal itu tidak masalah tidak masalah.

Moms bisa meminta dokter bayi untuk merekomendasikan pengobatan. Tergantung pada usia bayi, dokter mungkin mengatakan tidak apa-apa memberi bayi jus apel atau pir (hingga 1 ons sehari untuk setiap bulan kehidupan hingga empat bulan). Mungkin dokter akan mengizinkan Moms menggunakan supositoria gliserin bayi yang dijual bebas, yang dapat Anda temukan di toko obat setempat jika ingin. Tindakan ini mungkin menyebabkan pelumasan yang dibutuhkan bayi untuk mengeluarkan kotoran di perutnya.

Moms, itulah berbagai informasi mengenai cara mengatasi masalah pada perut bayi. Jika Moms tertarik untuk membeli produk perawatan bayi, Moms bisa gunakan Doodle Exlclusive Baby Care seperti Minyak Telon, Gentle Wash, Lotion, dan Detergent, Moms bisa klik link pembelian di bawah ini.

 

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

     

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie