Doodle.co.id – Pijat bayi sembelit mungkin menjadi salah satu cara terbaik mengatasi konstipasi pada si kecil. Sejak kelahiran si kecil di dunia, Moms mungkin menemukan diri sering membicarakan soal kotoran bayi lebih dari yang pernah dibayangkan. Mengganti popok bisa menjadi tugas yang menantang, tetapi bisa lebih menegangkan lagi jika si kecil mengalami kesulitan atau bahkan sulit buang air besar. Sembelit pada bayi memang tidak mudah dihadapi, dan terkadang sulit untuk mengetahui apakah bayi benar-benar mengalami sembelit. Tak perlu khawatir, jika Moms memiliki banyak pertanyaan tentang kotoran bayi, Doodle punya jawabannya. Jadi, bagaimana cara mengetahui apakah bayi Moms mengalami sembelit, dan seperti apa kotoran bayi yang sembelit? Mari kita bahas informasi lengkap tentang sembelit pada bayi, gejala yang harus diwaspadai, cara pengobatannya, dan banyak lagi. Moms akan belajar semua yang perlu diketahui untuk mengatasi sembelit pada bayi dan mengembalikan kesehatan pencernaannya.
Daftar Isi
Sembelit pada Bayi: Apa yang Normal dan Tidak?
Untuk mengetahui apakah bayi Moms mengalami sembelit, penting untuk mengetahui frekuensi buang air besar pada bayi. Selama tiga bulan pertama, bayi yang mendapat ASI bisa buang air besar sebanyak 5 hingga 40 kali seminggu. Karena ASI sangat mudah diserap, beberapa bayi bisa bertahan hingga tiga atau empat hari, bahkan seminggu, tanpa buang air besar. Selama mereka akhirnya buang air besar dengan tinja yang lembut, bebas rasa sakit, dan tidak berdarah, Moms tidak perlu khawatir, kata Lisa Santo Domingo, seorang praktisi perawat anak dan direktur medis Klinik Sembelit Kronis Anak di Rumah Sakit Johns Hopkins dikutip The Bump. Sementara itu, bayi yang diberi susu formula bisa buang air besar antara 5 hingga 28 kali seminggu (sekitar dua kali sehari).
Seiring bertambahnya usia, bayi yang diberi ASI dan susu formula mulai memiliki frekuensi buang air besar yang hampir sama, yaitu sekitar dua kali sehari dari usia 6 hingga 12 bulan. Namun, angka-angka ini bisa sangat bervariasi. Selama bayi makan dengan baik, bertambah berat badan, dan tampak nyaman, biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Untuk mendiagnosis sembelit pada bayi, anak harus memenuhi dua atau lebih kriteria berikut selama setidaknya satu bulan:
- Dua atau kurang buang air besar per minggu.
- Pola buang air besar yang nyeri atau keras.
- Riwayat retensi tinja berlebihan.
- Massa tinja besar terasa di rektum saat pemeriksaan fisik.
Tanda-tanda Sembelit pada Bayi
Selain gejala-gejala di atas, Moms mungkin akan melihat tanda-tanda lain sembelit pada bayi seperti iritabilitas dan penurunan nafsu makan, yang mungkin hilang segera setelah bayi buang air besar. Jika bayi mengeluarkan rintihan dan rintihan, hal itu belum tentu merupakan tanda sembelit. Trina Blythe, MD, seorang dokter anak di Progress West Hospital, mengatakan bahwa mengejan dan berusaha mengeluarkan tinja adalah hal yang normal pada bayi kecil karena mereka harus belajar cara mengendurkan dasar panggul untuk buang air besar.
Bayi yang sembelit mungkin menunjukkan iritabilitas, rewel, menolak makanan, atau mendorong botol. Balita mungkin berjongkok atau bersembunyi saat ingin buang air besar. “Isyarat paling umum adalah ketika seorang anak mulai berjinjit,” kata Santo Domingo. Hal ini mungkin disebabkan oleh insting anak untuk menahan buang air besar yang mungkin menyakitkan.
Kotoran Bayi yang Mengalami Sembelit
Jika bayi mengalami sembelit, kotoran mereka akan berbentuk bola-bola keras. Menurut Santo Domingo, tinja sembelit pada bayi bisa didefinisikan sebagai segala sesuatu yang termasuk dalam tingkat satu hingga tiga pada Skala Bristol, dengan tiga tampak seperti kumpulan anggur atau jagung rebus. Tinja sembelit juga sering kali memiliki sedikit darah di bagian luar akibat retakan kecil pada lapisan anus.
Penyebab Sembelit pada Bayi
Sembelit pada bayi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari pola makan hingga riwayat keluarga:
- Perubahan pola makan: Pengenalan protein susu sapi atau perubahan dari ASI ke susu formula sering menjadi penyebab utama sembelit pada bayi.
- Makanan padat: Ketika bayi mulai mengonsumsi makanan padat, mereka mungkin mengalami sembelit untuk pertama kalinya.
- Penyakit: Ketika bayi merasa tidak enak badan, ia mungkin makan dan minum lebih sedikit, yang dapat mengganggu sistem pencernaannya.
- Obat-obatan tertentu: Suplemen zat besi dosis tinggi atau obat pereda nyeri tertentu dapat menyebabkan sembelit.
- Prematuritas: Bayi prematur cenderung lebih sering mengalami sembelit karena sistem pencernaannya belum sepenuhnya berkembang.
- Riwayat keluarga: Kondisi seperti penyakit Hirschsprung, fibrosis kistik, sembelit kronis, dan penyakit celiac juga bisa menjadi faktor penyebab.
Cara Mengatasi Bayi yang Sembelit
Untuk meredakan sembelit pada bayi, Moms bisa mencoba memberikan air putih sedikit pada bayi di bawah 6 bulan yang mengalami kesulitan buang air besar. Jus apel atau pir juga bisa diberikan dalam jumlah kecil sesuai rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP). Namun, stimulasi rektal seperti penggunaan termometer rektal tidak disarankan karena risiko perforasi. Obat rumahan lainnya seperti minyak mineral atau sirup Karo tidak direkomendasikan karena tidak efektif dan bisa berbahaya. Sebagai alternatif, supositoria gliserin kecil bisa digunakan untuk membantu buang air besar, tetapi sebaiknya hanya digunakan sesekali. Bayi yang sudah mengonsumsi makanan padat bisa diberikan makanan tinggi serat seperti sereal barley atau oatmeal, buah plum, persik, aprikot, dan sayuran. Kurangi makanan yang mengikat seperti pisang dan nasi jika bayi menunjukkan gejala sembelit.
Pijat Bayi Sembelit
Moms juga bisa mencoba pijatan lembut di perut bayi untuk merangsang usus besar atau menggerakkan pinggul bayi dalam posisi jongkok untuk membantu buang air besar. Mandi air hangat juga bisa membantu meredakan sembelit. Untuk melakukan pijat bayi sembelit, Moms bisa melakukan teknik pijat I Love You. Teknik I Love You adalah metode terkenal yang dianggap efektif untuk mengatasi sembelit pada bayi. Moms dapat memijat perut bayi dengan gerakan yang membentuk huruf I, L, dan Y. Mulailah dengan gerakan huruf I, gunakan jari untuk menekan perut bayi dengan lembut dari atas ke bawah. Selanjutnya, buat gerakan huruf L dengan cara yang sama. Akhiri dengan membentuk huruf Y di perut bayi.
Selama memijat, pastikan Moms menjaga kontak mata dengan bayi. Ajak bayi berkomunikasi dengan lembut, seperti memanggil namanya atau menanyakan apakah ia merasa nyaman. Jika bayi tampak tidak nyaman, menangis, atau rewel, hentikan pijatan dan peluk bayi untuk menenangkannya. Jangan lupa untuk menggunakan minyak untuk pemijatan yang aman seperti Minyak Telon Doodle. Diformulasikan dengan bahan alami, Minyak Telon Doodle aman untuk bayi kulit sensitif dan bayi usia newborn. Telon satu ini selain menghangatkan, juga memberikan rasa nyaman dan rileks pada bayi, mengatasi kembung dan melindungi dari gigitan nyamuk serta serangga berbahaya.
Jika sembelit berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai gejala seperti demam, pembengkakan perut, atau muntah, segera hubungi dokter anak. Begitu pula jika ada darah di tinja bayi, sebaiknya periksa untuk memastikan tidak ada masalah lain. Pencegahan sembelit pada bayi bisa dilakukan dengan mengenali tanda-tanda peringatan sejak dini dan menjaga pola makan bayi tetap seimbang dengan serat yang cukup dan hidrasi yang baik. Memantau pola makan bayi dan mengurangi makanan yang menyebabkan sembelit bisa membantu mencegah masalah ini. Klik link di bawah ini untuk mendapatkan Minyak Telon Doodle dan produk Doodle lainnya, Moms.
Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami