Sering Marah ke Anak? Temukan Cara Efektif Mengelola Emosi Negatif, Disini!

Doodle.co.id – Kemarahan adalah emosi manusia yang umum. Moms mungkin merasa marah jika percaya sesuatu yang tidak adil telah terjadi atau merasa terancam. Saat kemarahan melanda, otot-otot tegang, detak jantung dan tekanan darah meningkat, dan kulit bisa memerah. Lantas, bagaimana cara agar Moms bisa mengendalikan amarah? Mari simak artikel Doodle berikut untuk mendapatkan jawabannya. Doodle juga menawarkan solusi praktis seperti pijat bayi dengan Minyak Telon Doodle guna menghilangkan stress pemicu amarah pada diri Moms. Simak hingga selesai, ya!

mengelola emosi
Mengelola emosi / Image benzoix

Pemicu Kemarahan

Dikutip Pregnancy Birth & Baby, pemicu umum kemarahan meliputi:

  • Rasa frustrasi
  • Perasaan tidak dihargai
  • Hal-hal tidak berjalan sesuai rencana
  • Perlakuan tidak adil
  • Perasaan malu, cemburu, sedih, atau takut
  • Orang yang tidak mendengarkan

Marah sesekali adalah hal yang wajar. Namun, kemarahan menjadi masalah jika sering terjadi atau diungkapkan dengan cara yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Moms lebih mungkin mengalami masalah kemarahan jika:

  1. Tumbuh di rumah di mana orang sering marah
  2. Mengalami trauma
  3. Cenderung mengharapkan sesuatu terjadi dengan cara tertentu
  4. Memiliki masalah kesehatan mental, seperti gangguan pembangkangan oposisi atau gangguan kepribadian

Mengapa Moms Tidak Bisa Mengelola Emosi?

Wajar jika Moms dengan anak kecil sesekali marah. Moms mungkin menghadapi banyak tuntutan, seperti keluarga, pekerjaan, mengurus rumah, dan aktivitas sosial. Situasi bisa sulit jika anak-anak tidak berperilaku baik atau segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana. Pemicu kemarahan yang umum pada orang tua:

  • Merasa pasangan tidak membantu
  • Stres tentang keuangan atau hubungan
  • Kurang tidur
  • Terkadang, memiliki bayi bisa memicu emosi negatif dan kenangan trauma masa kecil. Jika Moms mengalami trauma atau pelecehan saat kecil, Moms bisa menghubungi psikolog atau psikiater untuk mendapatkan dukungan dan nasihat.

Bagaimana Kemarahan Moms Mempengaruhi Anak?

Semua orang pasti pernah marah, yang penting adalah cara menghadapinya. Moms memberikan contoh yang baik kepada anak dengan menarik napas dalam-dalam dan menjauh saat sedang marah. Namun, sering kehilangan kesabaran bisa berdampak negatif yang serius bagi anak. Tinggal di rumah tangga dengan banyak kemarahan membuat anak berisiko mengalami masalah kesehatan mental di kemudian hari. Anak mungkin bereaksi terhadap orang tua yang marah dengan berbagai cara, seperti:

  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Sulit bermain dengan anak lain
  • Menjadi pendiam dan ketakutan
  • Menjadi kasar dan agresif
  • Mengalami masalah tidur

Moms tidak boleh menyakiti atau menghukum anak secara fisik, tidak peduli apa yang telah mereka lakukan atau betapa marahnya Moms. Menghukum anak secara fisik membuat mereka berisiko mengalami cedera, perilaku antisosial, perilaku agresif, rendah diri, masalah kesehatan mental, masalah pembelajaran, dan hubungan yang penuh kekerasan. Jangan pernah mengguncang bayi, karena dapat mengakibatkan kematian, kecacatan, atau cedera serius.

Bagaimana Cara Mengatasi Perasaan?

Kemarahan sering kali disertai dengan emosi lain, seperti kekecewaan, kekhawatiran, rasa malu, frustrasi, sakit hati, atau ketakutan. Mengenali dan mengatasi emosi ini dapat membantu Moms mengendalikan amarah. Memendam amarah tidak ada gunanya. Penting untuk belajar mengungkapkannya dengan cara yang terkendali agar tidak merugikan orang lain. Jika Moms dapat memahami pikiran atau perasaan negatif yang memicu kemarahan, mungkin Moms bisa menghindari situasi tersebut atau bereaksi secara berbeda ketika hal itu terjadi. Pikirkan tentang apa yang sebenarnya membuat Moms merasa marah. Berbicara dengan seseorang yang Moms percayai, seperti teman, saudara, atau konselor profesional, dapat membantu mengatasi perasaan negatif atau emosi terpendam.

Bagaimana Moms Bisa Belajar Mengelola Emosi?

Belajar Mengelola Emosi: Kendalikan Amarah Saat Ini

Penting untuk mengenali tanda-tanda Moms sedang marah, sehingga dapat mengambil tindakan sebelum kemarahan menjadi tidak terkendali. Tanda-tanda tersebut mungkin termasuk detak jantung yang cepat atau pernapasan lebih cepat, bahu tegang, mengatupkan rahang atau tangan, berkeringat, hingga merasa gelisah. Jika Moms memperhatikan tanda-tanda ini, cobalah salah satu teknik berikut untuk menenangkan diri:

  1. Hitung sampai 10 sebelum bereaksi.
  2. Tinggalkan ruangan dan pergi ke tempat yang tenang. Pastikan anak aman sebelum Moms meninggalkan ruangan.
  3. Tarik napas dalam-dalam secara perlahan.
  4. Jalan-jalan, mandi air hangat, atau dengarkan musik yang menenangkan untuk mengalihkan perhatian dari hal yang membuat marah.
  5. Pikirkan tentang apa yang terjadi dari sudut pandang orang lain.
  6. Ulangi mantra yang menenangkan dalam pikiran, seperti “Saya bisa mengatasi ini”.

Menghindari Marah

Jika Moms sering marah, belajar mengubah pola pikir dan bereaksi terhadap situasi sulit dengan cara yang lebih sehat adalah penting. Seorang psikolog dapat membantu dalam hal ini. Strategi yang dapat membantu meliputi:

  • Mengurangi stres dengan teknik relaksasi, berolahraga, atau istirahat secara teratur
  • Belajar berkomunikasi dengan lebih baik dan benar-benar mendengarkan orang lain
  • Membuat perubahan dalam rutinitas untuk menghindari situasi yang membuat marah
  • Menyisihkan waktu untuk hobi atau aktivitas menyenangkan
  • Mendapatkan bantuan dengan menggunakan terapi perilaku kognitif (CBT)

Kapan Harus Mencari Bantuan?

Penting untuk mencari bantuan dalam mengelola amarah jika:

  • Moms sering marah
  • Kesulitan mengendalikan amarah
  • Telah menyakiti diri sendiri atau orang lain secara fisik karena marah
  • Kemarahan memengaruhi pekerjaan atau hubungan
  • Moms beralih ke alkohol atau zat lain saat marah
  • Mengemudi dengan berbahaya saat marah

Mengelola kemarahan bukan hanya tentang menjaga diri sendiri tetapi juga tentang memberikan lingkungan yang aman dan positif bagi anak. Dengan dukungan dan strategi yang tepat, Moms dapat belajar mengendalikan emosi dan menciptakan rumah yang lebih harmonis.

Pijat Bayi Bantu Mengelola Emosi dan Stress Moms

Terapi pijat bukan hanya untuk relaksasi fisik, tapi juga emosional. Dengan menargetkan area tubuh yang menyimpan ketegangan dan emosi, pijat dapat memicu pelepasannya, membantu Moms merasa lebih baik. Respons emosional seperti menangis, tertawa, atau merasa lega tanpa alasan sering kali muncul selama atau setelah terapi pijat. Pijat meningkatkan mood dan relaksasi, meningkatkan kepercayaan diri dan citra diri, serta menciptakan rasa lega dan berdaya. Ini bekerja dengan merangsang sistem parasimpatis, atau sistem “istirahat dan pemulihan”, yang melepaskan hormon “perasaan baik” seperti dopamin dan serotonin, serta menurunkan hormon stres kortisol.

Menggunakan Minyak Telon Doodle saat pijat tidak hanya memberikan efek menenangkan bagi si kecil, tetapi juga bagi Moms dan Paps. Aroma sweet green tea essential oil yang lembut dalam Minyak Telon Doodle menciptakan suasana nyaman dan relaksasi yang menyenangkan, membantu mengurangi stres dan membantu menmgelola emosi negatif Moms. Doodle Exclusive Telon Oil mengandung bahan-bahan alami seperti oleum cocos, oleum cajuputi, oleum anisi, dan oleum sweet green tea. Formulanya aman digunakan untuk berbagai usia, termasuk bayi baru lahir dan kulit sensitif. Doodle Exclusive Telon Oil hadir dalam dua ukuran praktis, yaitu kemasan 100 ml dan 60 ml. Inovasi terbaru kami adalah kemasan travel size roll-on 10 ml yang sangat praktis untuk dibawa kemana-mana. Tidak perlu lagi repot dengan kemasan besar saat bepergian, Minyak Telon Doodle roll-on yang mungil siap menemani perjalanan Moms. Klik link di bawah ini untuk membeli Minyak Telon Doodle dan produk Doodle lainnya!

 

 

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie