Manfaat Imunisasi untuk Bayi Beserta Jadwal Lengkapnya

Doodle.co.id – Bayi memang identik dengan imunisasi. Imunisasi bayi ini memiliki banyak manfaat untuk si kecil. Sebelum membahas tentang imunisasi lebih jauh, Moms dan Paps perlu mengetahui tentang apa itu imunisasi, manfaat dan beberapa hal terkait imunisasi seperti dalam artikel Doodle berikut ini.

manfaat imunisasi untuk bayi
Manfaat imunisasi untuk bayi / Image Freepik

Apa itu Imunisasi?

Imunisasi adalah suatu cara untuk menciptakan kekebalan atau perlindungan dari penyakit tertentu. Kadang-kadang imunisasi ini dilakukan dengan menggunakan sejumlah kecil kuman penyebab penyakit yang telah dibunuh atau dilemahkan. Di lain waktu, vaksin hanyalah sebagian kecil dari kuman, seperti protein atau sebagian materi genetiknya. Kuman ini bisa berupa virus seperti virus campak atau bakteri seperti misalnya pneumokokus. Vaksin imunisasi merangsang sistem kekebalan untuk bereaksi seolah-olah terdapat infeksi nyata. Ia menangkis “infeksi” dan mengingat kuman tersebut. Kemudian, bisa melawan kuman itu jika masuk ke dalam tubuh nantinya.

Imunisasi untuk Bayi

Tahukah Moms dan Paps bahwa bayi dilahirkan dengan perlindungan terhadap beberapa penyakit karena ibu memberikan antibodi atau protein yang dibuat oleh tubuh untuk melawan penyakit kepada bayi sebelum mereka lahir ke dunia. Bayi yang disusui terus memperoleh lebih banyak antibodi dalam ASI. Tapi dalam kedua kasus tersebut, perlindungan itu bersifat sementara. Lantas imunisasi apa aja yang dibutuhkan oleh anak? Berikut beberapa imunisasi yang direkomendasikan lengkap dengan jadwalnya, sebagaimana dilansir The Asian Parent.

1. Usia 0–6 Bulan

  • Hepatitis B: Vaksin hepatitis B diberikan empat kali, yaitu 24 jam setelah bayi lahir, kemudian di usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan ketika bayi berusia 18 bulan.
  • DPT: Diberikan sebanyak tiga kali, yaitu di usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan dua kali pada usia 18 bulan dan 5–7 tahun.
  • BCG: Vaksin BCG hanya diberikan satu kali pada usia 0–1 bulan.
  • HiB: Diberikan sebanyak tiga kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan satu kali saat usia 18 bulan.
  • Polio: Vaksin polio oral diberikan ketika bayi lahir sampai berusia 1 bulan. Sementara itu, vaksin polio suntik setidaknya perlu diberikan 2 kali sebelum anak berusia 1 tahun. Kemudian, pemberian vaksin polio oral maupun suntikan juga akan dilakukan secara berulang setiap bulan, yaitu usia 2, 3, dan 4 bulan.
  • PCV (pneumokokus): Pemberian vaksin PCV dilakukan sebanyak tiga kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Vaksin booster akan diberikan saat usia 12–15 bulan.
  • Rotavirus: Vaksin Rotavirus jenis monovalen akan diberikan sebanyak dua kali. Dosis pertama pada usia 6 minggu dan dosis kedua diberikan 4 minggu setelahnya, atau maksimal usia bayi 24 minggu. Sementara itu, vaksin Rotavirus jenis pentavalen akan diberikan sebanyak tiga kali, yaitu pada usia 6–12 minggu, kemudian dosis kedua dan ketiganya diberikan 4–10 minggu setelahnya. Imunisasi ini harus selesai saat anak berusia 32 minggu.

2. Usia 6–12 Bulan

  • Influenza: Imunisasi ini akan diberikan kepada anak saat berusia 6 bulan, dilanjutkan dengan pemberian setahun sekali ketika memasuki usia 18 bulan hingga 18 tahun.
  • Japanese Encephalitis (JE): JE diberikan satu kali ketika anak berusia 9 bulan, dilanjutkan dengan booster saat anak berusia 2–3 tahun.
  • MMR: Vaksinasi ini diberikan ketika anak memasuki usia 9 bulan, lalu dilanjutkan booster saat usia 18 bulan atau ketika memasuki usia 5–7 tahun.

3. Usia 12–24 Bulan

  • Hepatitis A: Diberikan sebanyak dua kali dimulai pada usia 12 bulan dan dilanjutkan dengan interval 6–12 bulan setelah dosis pertama.
  • Varisela: Pemberian varisela dilakukan dua kali ketika anak berusia 12–18 bulan dengan jarak untuk dosis keduanya adalah 6 minggu sampai 3 bulan.

4. Usia 2–18 Tahun

  • Tifoid: Diberikan sekali pada usia 2 tahun, lalu diberikan ulang setiap 3 tahun sekali sejak usia 5–18 tahun.
  • Dengue: Diberikan sebanyak tiga kali dalam rentang usia 9–16 tahun, dengan masing-masing dosisnya berjarak 6 bulan.
  • HPV: Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan dua kali dalam rentang usia 9–14 tahun dengan arak 6–15 bulan setiap dosisnya.

Hal yang Perlu Diperhatikan

Moms dan Paps harus tahu bahwa imunisasi atau vaksin adalah investasi masa depan bagi anak. Hal ini karena dengan vaksin anak akan terhindar dari penyakit dan infeksi berbahaya lainnya. Anak-anak akan memiliki kesempatan beraktifitas, bermain dan belajar tanpa terganggu oleh masalah kesehatan. Sebelum membawa anak untuk melakukan imunisasi, Moms dan Paps wajin memastikan hal-hal ini pada anak:

  • Anak dalam kondisi sehat, tidak sakit.
  • Moms dan Paps wajib hukumnyua untuk tahu bahwa jarum yang digunakan untuk imunisasi bayi teril an masih baru.
  • Moms dan Paps juga perlu memastikan penyimpanan vaksin dalam kondisi baik yang mana umumnya vaksin ditaruh di suhu rendah agar komposisi vaksin tersebut tetap baik.
  • Moms dan Pas pun bisa menanyakan hal-hal etail lainnya pada dokter soal vaksin yang akan diberikan pada anak, juga Tindakan pertama yang perlu dilakukan saat anak KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.

Mungkin bagi sebagian orang tua masih ada rasa ragu untuk memvaksinasi atau membawa anak untuk imunisasi. Beberapa orangtua tersebut bisa jadi mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran bahwa seorang anak mungkin mengalami reaksi serius atau terkena penyakit yang bisa dicegah oleh vaksin. Beberapa vaksin mungkin menimbulkan reaksi ringan, seperti nyeri di tempat suntikan atau demam. Akan tetapi reaksi serius jarang terjadi. Risiko vaksinasi juga kecil ketimbang dengan risiko kesehatan dari penyakit yang ingin dicegah. Imunisasi merupakan salah satu cara terbaik untuk melindungi keluarga dari penyakit menular.

Perawatan Bayi

Tahukah Moms dan Paps bahwa merawat kesehatan dan kebersihan kulit bayi merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah mereka dari paparan bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit tertentu. Selain imunisasi, memandikan dengan sabun bayi terbaik menjadi pilihan yang tepat dalam menjaga si kecil dari bahaya penyakit yang mengintai.  Salah rekomendasi terbaik untuk memandikan bayi adalah menggunakan Doodle Baby Gentle Wash. Produk ini khusus diformulasikan untuk kulit yang sensitif, bahkan untuk bayi yang baru lahir. Doodle Baby Gentle Wash mengandung ekstrak susu yang memberikan kelembutan dan kelembaban pada kulit bayi, dengan aroma segar dari wangi Doodle sweet green tea. Kelebihan lain dari sabun ini adalah dapat digunakan dengan atau tanpa air, membuatnya sangat praktis terutama saat bepergian atau ketika bayi sedang tidak sehat.

Meskipun Doodle Baby Gentle Wash aman untuk kulit sensitif dan bayi baru lahir, disarankan untuk menggosok kulit bayi dengan lembut untuk menghindari iritasi. Sabun ini juga mengandung panthenol sebagai perlindungan untuk kulit, sehingga bisa digunakan secara rutin tanpa takut merusak kulit bayi. Dengan pH 5,5 yang sesuai dengan kulit bayi, Doodle Baby Gentle Wash membantu menjaga keseimbangan pH kulit mereka, yang sangat penting untuk kesehatan kulit. Oleh karena itu, pentingnya memilih sabun mandi yang tepat untuk bayi yang baru lahir tidak bisa diabaikan, dalam menjaga kesehatan dan kelembutan kulit mereka. Jika Moms dan Paps tertarik untuk mencoba Doodle Baby Gentle Wash atau produk Doodle lainnya, Moms dan Paps dapat mengunjungi berbagai marketplace Doodle yang tersedia.

 

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie