Kenali Kelainan Kongenital pada Bayi dan Penyebabnya

kelainan kongenital pada bayi baru lahir (1)Doodle – Kelainan kongenital atau cacat bawaan pada bayi merupakan kelainan yang dibawa oleh bayi sejak lahir.

Mums yang sedang menunggu kelahiran buah hati atau sedang merencanakan kehamilan perlu nih tahu soal cacat atau kelainan bawaan pada bayi.

Ini karena, kelainan kongenital terjadi karena adanya gangguan selama masa pertumbuhan janin di dalam kandungan.

Kondisi ini pun dapat menyebabkan bayi lahir dengan kecacatan atau gangguan pada fungsi organ tubuh tertentu. Kecacatan yang didapat saat lahir tentu membuat pertumbuhan bayi terganggu. Kelainan bawaan pada bayi juga bervariasi mulai dari tingkat ringan hingga berat.

Namun, sebagian bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenital dapat hidup. Kendati demikian, mereka memiliki risiko tinggi mengalami masalah kesehatan atau kecacatan pada organ tubuh bagian tertentu. Ini karena, kesehatan dan kemampuan bertahan bayi yang lahir dengan kelainan bawaan bergantung pada bagian organ tubuh yang mengalami kelainan.

Penyebab Kelainan Kongenital pada Bayi

Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, kelainan kongenital bisa terjadi pada setiap fase kehamilan. Pada umumnya, kelainan kongenital terjadi pada fase trimester pertama kehammilan atau pada saat pembentukan organ tubuh.

Tak hanya itu, ada pula kelainan yang terjadi pada trimester selanjutnya. Ini karena, pada masa tersebut, jaringan dan organ masih terus tumbuh dan berkembang. Adapun penyebab cacat bawaan pada bayi bervariasi mlai dari faktor genetik hingga status gizi bayi. Berikut penjelasannya:

  • Faktor genetik

Faktor genetik merupkan faktor utama yang memengaruhi kelainaan bawaan pada bayi. Bayi dalam kandungan, kemungkinan mewarisi kelainan pada saat perkembangan janin. Selain itu, bisa juga terjadi mutasi genetik pada saat perkembangan.

Orangtua yang memiliki ikatan saudara atau pernikahan sedarah berisiko meningkaykan terjadinya kelainan bawaan.

Tak hanya itu, perkawainan yang masih memiliki ikatan sedarah juga berisiko meningkatkan kematian neonatal dan anak, gangguan intelektual, disabilitas mental, dan kelainan lainnya.

  • Faktor sosial-ekonomi

Faktor kedua yang memengaruhi kelainan kongenital pada bayi adalah sosio-ekonomi. Ini karena, kemiskinan dapat meningkatkan risiko kelainan pada bawaan. Menurut Kementerian Kesehatan, persentase terjadinya kelainan bawaan di negara berkembang sebesar 94 persen.

Ini terjadi karena adanya malnutrisi yang cukup tinggi dan paparan terhadap zat atau faltor yang menambah risiko gangguan pada janin, terutama infeksi dan alkohol.

Hal lain yang menambah risiko terjadinya cacat bawaan adalah usia ibu hamil. Semakin bertambahnya usia, maka semakin tinggi pula risiko terjadinya kelainan pada kromosom, seperti down syndrome.

  •  Faktor lingkungan

Lingkungan juga berpengaruh pada kejadian kelainan kongenital pada bayi. Ibu hamil yang terpapar zat berbahya seperti pestisida, timbal, merkuri, rokok, zat kimia tertentu, dan radiasi berisiko tinggi melahirkan bayi yang mengalami kelainan bawaan.

Selain itu, ibu yang bekerja maupun tinggal di daerah pertambangan atau daerah pembuangan limbah juga memiliki risiko tinggi melahirkan bayi dengan kelainan kongenital.

  • Faktor infeksi

Penyakit seperti Rubella dan Sifilis pada ibu hamil dapat menjadi penyebab kelainan bawaaan pada bayi. Umumnya, faktor penyebab ini terjadi di negara berkembang.

Selain itu, baru-baru ini infeksi virus Zika juga mulai menyebabkan adanya peningkatan bayi lahir dengan kondisi mikrosefali (ukuran kepala yang lebih kecil dibandingkan dengan bayi seusianya).

  • Status gizi

Tak dipungkiri, status gizi seorang bayi mampu memengaruhi kelainan kongenital pada bayi. Apabila ibu hamil kurang menonsumsi iodium dan asam folat, meningkatkan risiko bayi dengan neural tube defect atau kecacatan tabung saraf.

Kecacatan ini adalah salah satu kelainan pada otak atau sumsum tulang belakang bayi. Selain itu, konsumsi vitamin A yang berlebihan daoat memengaruhi perkembangan janin.

Kelainan kongenital pada bayi bisa terjadi jika ibu hamil memiliki faktor risiko di atas. Kendati demikian, ibu hamil yang memiliki faktor risiko tersebut belum tentu melahirkan bayi yang memiliki kelainan bawaan. Ada pula bayi yang lahir dan dapat tumbuh dengan sehat.

Kendati demikian, Mums yang sedang hamil perlu berhati-hati dan selalu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk menjaga kesehatan buah hati dan mencegah kelainan kongenital pada buah hati.

 

Untuk moms yang ingin tahu detail produk minyak telon doodle bisa klik dibawah ini

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

       

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie