Doodle.co.id – Tahukah Moms dan Paps, campak adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus? Ya, virus ini kemudian menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Gejala awal campak meliputi batuk, pilek, mata merah, dan demam, yang kemudian diikuti oleh munculnya ruam bintik-bintik merah kecil yang dimulai dari kepala dan menyebar ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, untuk menjaga si kecil dari penyakit campak, imunisasi sangat disarankan, Moms. Lantas, apa saja efek samping imunisasi campak? Bagaimana cara mengatasi efek samping imunisasi campak tersebut? Artikel Doodle kali ini akan mengulas lebih dalam mengenai imunisasi campak.
Daftar Isi
Kapan Anak Harus Diimunisasi Campak?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), campak dapat dicegah dengan vaksin MMR, yang melindungi terhadap campak, gondok, dan rubella. CDC merekomendasikan agar anak-anak menerima dua dosis vaksin MMR. Yakni dosis pertama pada usia 12 hingga 15 bulan, dan dosis kedua pada usia 4 hingga 6 tahun. Remaja dan orang dewasa juga disarankan untuk mendapatkan vaksinasi MMR jika belum melakukannya. Vaksin MMR sangat aman dan efektif, dengan dua dosis memberikan perlindungan sekitar 97% terhadap campak dan satu dosis memberikan perlindungan sekitar 93%. Selain vaksin MMR, anak-anak juga bisa mendapatkan vaksin MMRV, yang melindungi terhadap campak, gondok, rubella, dan varicella (cacar air). Vaksin ini diizinkan untuk anak berusia 12 bulan hingga 12 tahun.
Sejarah Vaksinasi Campak
Sebelum program vaksinasi campak dimulai pada tahun 1963, sekitar 3 hingga 4 juta orang terkena campak setiap tahunnya di Amerika Serikat. Dari jumlah tersebut, sekitar 500.000 kasus dilaporkan setiap tahun ke CDC; sekitar 400 hingga 500 meninggal, 48.000 dirawat di rumah sakit, dan 1.000 menderita ensefalitis (pembengkakan otak) akibat campak. Penggunaan vaksin secara luas sejak saat itu telah mengurangi kasus campak lebih dari 99% dibandingkan era sebelum adanya vaksin. Namun, campak masih umum terjadi di negara lain. Orang-orang yang tidak divaksinasi dapat tertular campak saat berada di luar negeri dan menyebarkannya di Amerika Serikat.
Efek Samping Imunisasi Campak
Efek samping yang timbul setelah imunisasi campak pada anak dapat bervariasi. Namun, efek samping ini biasanya ringan dan sementara sekitar 7-10 hari. Gejala yang umum meliputi demam ringan, nyeri pada bekas suntikan, ruam kemerahan di sekitar bekas suntikan, mengantuk dan kelelahan, batuk dan pilek, hingga kelenjar ludah yang membengkak. Ketika anak mengalami demam setelah imunisasi, jangan panik.
Cara Mengatasi Efek Samping Imunisasi Campak
Berikut beberapa tips yang dapat Moms dan Paps lakukan untuk mengatasi efek samping yang terjadi pada anak setelah imunisasi campak, dikutip dari The Asian Parent:
- Sering-sering mengecek kondisi anak 3-4 jam setelah mereka mendapatkan imunisasi.
- Berikan kompres air hangat jika demam si kecil tak kunjung turun.
- Berikan kompres air dingin di area bekas suntikan untuk meredakan rasa sakit dan bengkak.
- Kenakan baju yang nyaman pada bayi setelah imunisasi.
- Tetap menjaga hidrasi dengan memberikan cairan atau minuman kepada si kecil.
- Pastikan kamar istirahat si kecil nyaman.
- Berikan paracetamol jika diperlukan.
- Pastikan bayi mendapatkan istirahat yang cukup setelah imunisasi.
- Jika demam tak kunjung turun dan Moms dan Paps mulai khawatir, bawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pertolongan yang tepat.
Perawatan Bayi Setelah Imunisasi
Selain imunisasi, menjaga kesehatan dan kebersihan kulit bayi sangat penting untuk melindungi mereka dari paparan bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit. Salah satu rekomendasi terbaik untuk memandikan bayi adalah dengan menggunakan Doodle Baby Gentle Wash. Produk ini diformulasikan khusus untuk kulit sensitif, bahkan untuk bayi yang baru lahir. Doodle Baby Gentle Wash mengandung ekstrak susu yang memberikan kelembutan dan kelembapan pada kulit bayi, serta aroma segar dari wangi Doodle sweet green tea.
Kelebihan lain dari sabun bayi ini adalah dapat digunakan dengan atau tanpa air, membuatnya sangat praktis terutama saat bepergian atau ketika bayi sedang tidak sehat. Meskipun aman untuk kulit sensitif dan bayi yang baru lahir, disarankan untuk menggosok kulit bayi dengan lembut agar tidak menimbulkan iritasi. Sabun ini juga mengandung panthenol sebagai perlindungan tambahan untuk kulit, sehingga bisa digunakan secara rutin tanpa merusak kulit bayi. Dengan pH 5,5 yang sesuai dengan kulit bayi, Doodle Baby Gentle Wash membantu menjaga keseimbangan pH kulit mereka, yang sangat penting untuk kesehatan kulit.
Dengan demikian, selain melindungi bayi dari penyakit melalui imunisasi campak, Moms dan Paps juga dapat memastikan kesehatan kulit bayi tetap terjaga dengan produk perawatan yang tepat. Melakukan imunisasi tepat waktu dan memilih produk perawatan kulit yang aman adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan si kecil. Pemilihan produk perawatan kulit yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kelembutan kulit bayi. Doodle Baby Gentle Wash adalah pilihan yang sangat baik untuk bayi baru lahir dan kulit sensitif. Jika Moms dan Paps tertarik untuk mencoba Doodle Baby Gentle Wash atau produk Doodle lainnya, Moms dan Paps dapat mengunjungi berbagai marketplace Doodle yang tersedia, atau klik link di bawah ini.
Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami