Polusi atau Sabun Mandi? Ini Dia Penyebab Eksim yang Perlu Moms Tahu!

Doodle.co.id – Tahukah Moms dan Paps bahwa apa penyebab eksim dan pemicunya dapat berbeda-beda setiap orang. Hal ini dikarenakan bermacam bahan kimia bisa saja mempengaruhi kulit secara berbeda-beda. Gejala eksim pun dapat muncul seperti kulit gatal dan kering hingga pecah-pecah, karena paparan bahan kimia sehari-hari, udara yang dihirup maupun produk-produk keseharian. Sebenarnya apa penyebab eksim sih, Moms? Simak pembahasannya dalam artikel berikut ini.

penyebab kulit eksim
Penyebab kulit eksim / Freepik

Apa Penyebab Eksim?

Melansir WebMD, berikut beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan atau memicu kambuhnya eksim pada bayi, anak-anak maupun orang dewasa.

1. Polutan

Eksim bisa dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu paparan bahan kimia yang ada di udara. Ternyata, polusi udara tak hanya berdampak buruk pada paru-paru, namun juga pada kulit. Beberapa senyawa yang dianggap berbahaya di udara termasuk karbon monoksida, oksida belerang, nitrogen, VOC atau senyawa organik volatil, dan parikel beracun lainnya. Selain itu, adanya kebakaran hutan yang menimbulkan asap serta asap rokok sendiri juga bisa memicu eksim kambuh, Moms. Hindari asap atau polusi udara yang bisa mengakibatkan eksim kambuh, Moms.

2. Bahan kimia produk sehari-hari

Moms, produk-produk rumah tangga yang biasa Moms gunakan sehari-hari juga bisa memicu eksim pada kulit, seperti skincare, sabun, pewarna rambut, sampo, logam berat maupun botol plastik dengan bahan kimia sekalipun. Zat-zat seperti alkohol, pewangi dan bahan pengawet dalam produk sehari-hari termasuk skincare juga bisa menjadi faktor penyebab eksim. Selain itu, Moms perlu memeriksa produk sebelum membelinya apakah mengandung bahan-bahan kimia keras yang bisa memicu eczema, atau aman digunakan. Dengan menghindari produk berbahan kimia berbahaya, atau mencari produk tanpa pewarna serta pewangi kimia juga bisa membantu mengurangi risiko flare eksim. Pada anak-anak dan bayi, sebaiknya Moms memilih sabun mandi tanpa pewangi kimia yang bisa memicu eksim, seperti Doodle Baby Gentle Wash. Sabun mandi ini diformulasikan khusus untuk kulit bayi sensitif dan newborn, tanpa pewangi kimia, non-SLS dan terbuat dari bahan-bahan alami pilihan. Doodle Baby Gentle Wash bisa jadi pilihan yang tepat untuk si kecil, Moms!

3. Sabun cuci dengan bahan kimia keras

Selain sampo dan produk skincare dengan bahan kimia berbahaya, deterjen yang digunakan sehari-hari pun berisiko membuat kambuhnya eksim. Terlebih jika yang memiliki eksim adalah bayi atau anak-anak, sebaiknya gunakan deterjen tanpa pewangi kimia yang justru bisa memperburuk eksim. Moms bisa mencuci pakaian baru sebelum digunakan, dan menggunakan deterjen cair bebas pewangi kimia serta pewarna berbahaya sebagai langkah mudah untuk menghindari eksim kambuh. Gunakan Doodle Baby Laundry Detergent yang aman untuk kulit bayi. Pasalnya, deterjen satu ini diformulasikan khusus untuk mencuci pakaian bayi. Dengan bahan-bahan alami, anti jamur, anti bakteri dan anti redeposition, menjadikan Doodle Baby Laundry Detergent solusi yang tepat sebagai sabun cuci pakaian si kecil!

4. Nikel

Moms ternyata perhiasan dan alat rumah tangga yang mengandung nikel bisa memicu atau memperburuk eksim. Oleh karena itu, sebaiknya Moms atau si kecil menghindari penggunaan barang-barang yang mengandung nikel.

Dengan memahami beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya atau kambuhnya eksim, Moms bisa lebih memperhatikan kesehatan kulit diri sendiri dan keluarga. Selalu gunakan produk-produk Doodle Exclusive Baby Care karena diformulasikan dari bahan-bahan alami dan tanpa bahan kimia berbahaya. Klik link di bawah ini untuk informasi selengkapnya!

 

 

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie