Moms Waspadai 8 Kebiasaan Penyebab ASI Berkurang Ini!!

Doodle.co.id  ASI merupakan nutrisi utama untuk si bayi karena itu perlu dicukupi kebutuhannya. Tapi produksi ASI setiap moms berbeda, ada yang hanya sedikit sehingga kurang. Beberapa moms memilih jalan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bayi dengan menambahkan susu formula. Tapi ini bukanlah solusi yang tepat untuk ditempuh, karena kandungan nutrisi ASI dan susu formula jauhlah berbeda.

Moms seiring kerapnya kita menyusui yang tidak diimbangi dengan asupan yang baik bisa saja menyebabkan ASI berkurang. Selain itu penurunan jumlah ASI juga bisa disebabkan terlalu lama menunda untuk memulai menyusui, penggunaan obat-obatan , adanya riwayat operasi pada payudara dan juga terjadi penyakit tertentu seperti hipertensi dan diabetes sebelum melahirkan. Selain penyebab ASI berkurang diatas, ternyata ada kebiasaan-kebiasaan dari moms yang bisa menjadi penyebab ASI berkurang. Mungkin moms kurang menyadarinya, tapi cobalah cek jumlah ASI moms saat dipompa, berapa hasilnya? Ada selisih tidak dengan hari-hari sebelumnya? Nah, berikut ini kami berikan beberapa kebiasaan sebagai penyebab ASI berkurang.

8 Kebiasaan Penyebab ASI Berkurang

  1. Perokok aktif

Berhati-hatilah jika moms sebelumnya merupakan perokok aktif dan sekarang masih melakukannya. Rokok yang merupakan zat aditif ini jika dihisap akan mengganggu pelepasan oksitosin dalam tubuh. Oksitosin merupakan hormon perangsang let down reflex yang berfungsi untuk mengeluarkan ASI dan masuk ke mulut bayi. Jika frekuensi merokok lebih dari 5x dalam sehari bisa merusak produksi Oksitosin sehingga ASI yang diproduksi menurun drastis. Itu artinya moms juga harus siap dengan bayi yang kurang gizi.

  1. Penyuka minuman alkohol

Sama halnya dengan rokok, minuman alkohol juga tidak baik dikonsumsi ibu menyusui. hal ini membuat oksitosin menurun sehingga ASI sedikit. Lebih dari itu, alkohol dapat mengubah rasa ASI menjadi tidak enak dengan bau yang tajam sehingga bayi tidak menyukainya dan tidak mau menyusu. Bau dan rasa ini tidak cepat hilang sehingga konsumsi gizi untuk bayi juga menjadi tertunda. Ini beresiko terhadap tumbuh kembang bayi.

  1. Penyuka minuman berkafein

Penyebab ASI berkurang yang paling sering terjadi adalah kebiasaan moms yang terlalu banyak mengkonsumsi minuman kafein. Biasanya moms berdalih untuk membantu dirinya tetap terjaga atau merelakskan tubuh dan pikiran. Tapi, disamping kegunaanya itu ada masalah besar yang harus ditanggung moms setelah banyak minum kafein, yaitu produksi ASI berkurang, kesehatan moms dan bayi terganggu. Apa saja minuman berkafein? Kopi, teh, coklat, soda. Jika moms minum kopi atau teh, maka ASI juga akan menyerap kafein yang berdampak buruk bagi bayi. Kafein juga bisa mengikat partikel-partikel penghasil ASI sehingga ASI yang dihasilkan sedikit.

  1. Pengguna Pil KB

Bila setelah melahirkan moms memutuskan untuk mengkonsumsi pil KB untuk mencegah kebocoran atau hamil selanjutnya, maka ini sangat beresiko pada ASI yang moms hasilkan. Pil KB berfungsi untuk menekan pertumbuhan sel telur pada rahim sehingga bisa menunda kehamilan. Selain itu pil KB juga mengandung hormon estrogen yang dapat menurunkan produksi ASI. jika memang moms ingin KB setelah melahirkan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan moms. biasanya dokter akan lebih merekomendasikan dengan suntik KB atau dengan alat kontrasepsi yang mengandung progestin sehingga tidak mengganggu produksi ASI.

  1. Mengkonsumsi herbal atau rempah secara berlebihan

Tidak selamanya rempah-rempah bagus untuk ASI. Ada beberapa rempah-rempah yang jika dikonsumsi berlebihan akan mengurangi produksi ASI. Rempah tersebut misalnya, daun mint, oregano, peterseli. Ketiga rempah ini biasa kita jumpai di masakan dan minuman tertentu. Dalam rempah tersebut ada kandungan yang bisa menekan hormon produksi ASI sehingga menghambat keluarnya ASI dari payudara moms.

  1. Sering stress

Seorang ibu pastinya akan banyak tekanan yang dihadapi. Baik tekanan fisik dan emosional, ini menyebabkan moms lebih mudah terserang stress. Terlebih jika berkaitan dengan kesehatan bayi, mendadak moms bisa saja stress. Stress yang moms alami ini menyebabkan refleks let down terganggu sehingga ASI yang keluar akan berkurang. Baiknya jika moms dalam kondisi stress, takut, khawatir atau emosional yang tidak stabil curhatlah pada suami. Ini akan membantu moms lega dan mengurangi stress yang melanda.

  1. Pola makan salah

Menyusui membuat waktu untuk kehidupan moms terganggu, terlebih urusan makan. Sering moms menunda makan dan minum untuk mengurus rumah dan bayi. Pola makan yang salah selama menyusui juga bisa menjadi penyebab ASI berkurang. Bagaimana tidak, jika biasanya moms makan 3 kali sehari dan banyak nyemil, jadi berkurang. Selain makan, minum yang kurang mengakibatkan cairan tubuh tidak terpenuhi juga mempengaruhi produksi dan kualitas ASI yang dihasilkan. Jika kebiasaan makan yang salah tetapi didukung dengan makanan yang di konsumsi padat akan nutrisi bisa menolong bayi dan ASI, tapi jika makanan yang dikonsumsi nutrisinya kurang, ini juga berdampak pada ASI dan bayi.

  1. Istirahat yang kurang

Selain pola makan yang salah, ibu menyusui yang kurang istirahat juga membuat produksi ASI berkurang. Tentu saja, tubuh yang sudah dalam keadaan lelah tetapi terus dipaksa untuk melakukan aktivitas membuat daya tahan tubuh menurun. Selain tubuh rawan penyakit, produksi ASI juga menurun. Jika moms sakit, dengan begitu bayi moms juga akan ikut sakit karena meminum ASI.

Nah, itulah tadi beberapa kebiasaan buruk sebagai penyebab ASI berkurang. Lebih perhatikan lagi ya moms untuk kebiasaan-kebiasaan buruk yang moms lakukan, bisa jadi itu berdampak buruk bagi kesehatan moms, ASI, dan bayi.

Untuk moms yang ingin tahu detail produk minyak telon doodle bisa klik dibawah ini

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

     

 

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie