Anak Mulai Penasaran dengan Tubuhnya? Ini Tips Tenang Hadapi Fase Phallic!

Doodle.co.id – Pernah melihat si kecil mulai tertarik dengan bagian tubuhnya sendiri, Moms? Jangan khawatir, karena ia sedang memasuki fase phallic. Memang istilah ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, fase phallic adalah salah satu tahap penting dalam perkembangan psikoseksual sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Dalam fase ini, si kecil mulai menyadari akan tubuhnya dan ia mulai memiliki rasa penasaran yang tinggi antara perbedaan laki-laki dan perempuan. Moms, mari kita pahami bersama apa saja fase phallic pada anak dan bagaimana mendukung tumbuh kembangnya dengan cara yang sehat.

fase phalic adalah.
Fase phalic adalah / Pexels Nasirun Khan

Apa itu Fase Phallic Anak?

Menurut psikoanalis bernama Sigmund Freud, sebagaimana dilansir Verywell Mind, fase phallic adalah tahap perkembangan psikoseksual sejak masa kanak-kanak akan membentuk perkembangan kepribadian manusia. Adanya energi libido atau dorongan seksual pada anak seperti kata Freud, sifatnya untuk mencari kesenangan yang berfokus pada area tubuh tertentu atau dikenal dengan zona erogen. Dalam dunia psikologi, teori tersebut telah lama digunakan sebagai subjek perdebatan, Moms. Meski demikian, teori ini masih berpengaruh hingga saat ini. Pasalnya, Freud percaya bahwa pengalaman pertama berperan penting dalam perkembangan kepribadian. Selain itu, ini juga berpengaruh pada konflik yang dihadapi selama tahap psikoseksual yang bisa membentuk kepribadian seseorang.

Tahapan Fase Phallic yang Berpengaruh pada Kepribadian

1. Tahap Oral

Tahapan ini umumnya terjadi di usia bayi baru lahir atau newborn hingga ia berusia satu tahun. Bayi akan mendapatkan kesenangan saat melakukan stimulasi oral termasuk menggigit atau menghisap. Konflik utama yang timbul dalam tahap oral yaitu saat proses penyapihan, yang mana membuat bayi menjadi berkurang ketergantungannya saat makan oleh Moms. Apabila terjadi fiksasi (perkembangan berhenti) di tahap ini, saat dewasa anak akan mengalami masalah ketergantungan, Moms.

2. Tahap Anal

Tahapan satu ini terjadi ketika bayi berusia 1-3 tahun, yang berfokus pada kontrol akan buang air kecil dan besar. Moms harus melakukan toilet training pada bayi agar mempengaruhi perkembangan anak kedepannya. Dengan gaya parenting positif akan membantu si kecil merasa mandiri, sedangkan parenting dengan gaya terlalu ketat atau terlal bebas justru bisa membuat anak mengalami kepribadian obsesif atau sebaliknya seperti ceroboh.

3. Tahap Falik

Freud mengembangkan teori bahwa di tahapan inilah bayi mulai memiliki rasa penasaran terkait perbedaaan laki-laki dan perempuan. Psikoanalis ini mengembangkan konsep kompleks Oedipus dan kompleks Electra yang berfokus pada perasaan anak terhadap orang tua lawan jenisnya. Anak mungkin akan mengatasi permasalahan dengan memilih orang tua yang sejenis dengan mereka. Namun, teori ini banyak ditentang oleh banyak psikolog modern Moms.

4. Tahap Laten

Ini berlangsung sejak 6 tahun sampai masa pubertas. Energi seksual pada tahap ini ditekan dan anak menjadi lebih fokus pada perkembangan sosial, keterampilan komunikasi dan mengerti nilai-nilai. Tahap ini menjadi periode eksplorasi si kecil dalam membangun hubungan sosial dengan teman sebaya Moms.

5. Tahap Genital

Berlangsung saat masa pubertas hingga seumur hidup. Yang mana energi seksual kembali aktif dan teralihkan fokusnya pada pembentukan hubungan yang sehat antar individu.

Freud percaya apabila seseorang bisa melewati semua tahap tersebut ia bisa menjadi seseorang yang patuh dan seimbang dalam norma bermasyarakat. Meski banyak ditentang, namun teori tersebut memperkenalkan adanya konsep mengenai pengaruh bawah sadar dan pentingnya pengalaman dalam membentu kerpibadian seseorang Moms.

Tips Mengatasi Fase Phallic pada Anak

  1. Tak perlu panik, tetaplah tenang karena fase phallic adalah hal yang wajar dan bagian dari perkembangan buah hati
  2. Berikan penjelasan sederhana mengenai tubuhnya dan jelaskan perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan. Jika si kecil memiliki pertanyaan, jawablah dengan sederhana sesuai dengan usianya. Jangan berikan penjelasan rumit, Moms.
  3. Ajarkan si kecil mengenai konsep privasi agar ia mengerti bahwa bagian tubuh pribadinya tidak boleh dilihat dan disentuh orang lain, kecuali dalam proses pemeriksaan kesehatan. Biarkan anak bertanya tanpa rasa malu dan ciptakan lingkungan yang terbuka dan aman bagi si kecil.
  4. Jangan beri label negatif pada anak saat mereka mengeksplor tubuhnya, Moms. Sebaliknya, beri pengertian dengan lembut tanpa menghakiminya.
  5. Alihkan perhatian ke hal-hal positif dengan bermain, membaca buku dan lainnya saat ia mengeksplorasi tubuh di tempat umum.
  6. Pada fase ini si kecil akan mengenali gender mereka Moms perlu memberi dukungan atas eksplorasi ini dengan cara yang sehat seperti bermain atau bacaan yang memahami peran gender.

Dengan memahami fase phallic pada anak, kini Moms bisa mengatasinya tanpa khawatir dan dengan lebih sehat. Dukung perkembangan anak selalu serta kebutuhan perawatan tubuhnya menggunakan Doodle Exclusive Baby Care. Bersama Doodle, merawat masa depan anak.

 

 

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie