Doodle.co.id – Apakah si kecil sedang demam dan terdapat bintik merah pada tubuhnya? Bisa saja ia mengalami gejala DBD pada bayi, Moms. Sebagaimana diketahui, DBD atau demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini menimbulkan demam tinggi, gejala mirip flu, dan ruam pada kulit. Apa saja gejala DBD pada bayi? Yuk, kita bahas bersama dan cara pencegahannya menggunakan Doodle Exclusive Telon Oil.
Daftar Isi
Jenis Demam Berdarah
Menurut Baby Center, terdapat empat jenis virus demam berdarah, sehingga seseorang dapat tertular hingga empat kali. Pada kasus tertentu, demam berdarah dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius dan mengancam jiwa yang dikenal sebagai demam berdarah dengue (DBD). Diagnosis demam berdarah memerlukan tes darah, dan pengobatan umumnya menggunakan parasetamol untuk meredakan gejala. Penggunaan obat antiinflamasi seperti ibuprofen tidak dianjurkan karena dapat mempengaruhi trombosit darah dan menyebabkan perdarahan. Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar penderita demam berdarah dapat sembuh dalam waktu sekitar 10 hari.
Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang paling umum ditularkan oleh nyamuk di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini sering terjadi pada musim hujan akibat kondisi lingkungan yang lembap dan adanya genangan air. Virus penyebab demam berdarah adalah virus dengue (DENV) yang terdiri dari empat jenis: DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Penyakit ini dapat menjadi lebih parah dan fatal jika tidak segera diobati, Moms. Sebagai informasi, bayi di bawah 12 bulan lebih rentan terhadap penyakit DBD. Jika Moms dan Paps tinggal atau bepergian ke daerah yang sering terkena demam berdarah, pastikan untuk melindungi bayi dari gigitan nyamuk.
Penularan DBD
Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti, yang juga dapat menyebarkan penyakit lain seperti chikungunya, zika, dan demam kuning. Nyamuk ini menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari sebelum senja. Meskipun jarang terjadi, akan tetapi penularan juga bisa terjadi dari ibu hamil ke bayinya atau melalui ASI. Dalam kasus yang sangat jarang, virus juga bisa ditularkan melalui transfusi darah bahkan donor organ.
Gejala DBD pada Bayi
Gejala DBD pada bayi dan anak kecil seringkali ringan dan bisa muncul antara empat hingga 10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Gejala dapat berlangsung sekitar 3-7 hari. Adapun, gejala tersebut termasuk demam, menolak makan, pendarahan dari gusi atau hidung, ruam kulit (bintik merah pada kulit), dan muntah. Pada anak-anak yang lebih besar, gejala dapat berupa demam tinggi, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, sakit kepala parah, ruam kulit, kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah. Dalam beberapa kasus, demam berdarah dapat berkembang menjadi DBD yang memerlukan penanganan di rumah sakit. Gejala DBD meliputi perdarahan, muntah terus-menerus, pernapasan cepat, kulit dingin dan lembab, denyut nadi lemah namun cepat, sakit perut parah, dan kehilangan kesadaran. Pengawasan ketat diperlukan hingga kondisi bayi membaik. Jika Moms dan Paps mencurigai si kecil terkena demam berdarah, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat. Diagnosis awal dan pengobatan yang cepat dapat mengurangi risiko komplikasi. Tes darah diperlukan untuk mengonfirmasi diagnosis demam berdarah dan mengidentifikasi jenis virus yang menginfeksi.
Pengobatan DBD
Pengobatan demam berdarah biasanya fokus pada meredakan gejala dengan parasetamol untuk demam dan nyeri. Moms sebaiknya menghindari pemberian ibuprofen atau obat antiinflamasi lainnya karena dapat memperburuk risiko perdarahan. Pastikan bayi mendapat banyak istirahat dan tetap terhidrasi. Bayi di bawah enam bulan sebaiknya hanya diberikan ASI atau susu formula, sementara bayi yang lebih besar juga bisa diberikan air putih dan makanan padat yang bergizi. Usai sembuh dari demam berdarah, biasanya seseorang akan kebal terhadap jenis virus yang menginfeksi, tetapi tidak terhadap jenis lainnya. Oleh karena itu, tindakan pencegahan terhadap gigitan nyamuk sangat penting. Pastikan lingkungan tetap bersih dan bebas dari genangan air. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai vaksin dan langkah-langkah perlindungan yang dapat diambil untuk menjaga bayi dari demam berdarah.
Pencegahan DBD pada Bayi
Untuk mencegah DBD pada bayi yakni dengan membasmi jentik-jentik nyamuk penyebab demam berdarah yaitu Aedes aegypti. Kemudian membersihkan wadah yang menampung air serta menguras bak mandi setidaknya seminggu sekali. Moms juga bisa mendaur ulang botol plastik bekas dan kaleng, serta menggunakan kelambu tidur. Terkadang fogging juga diperlukan untuk menangkal nyamuk penyebab demam berdarah. Selain itu, gunakan pakaian tertutup saat keluar rumah dan menggunakan lotion atau minyak telon anti nyamuk. Gunakan Doodle Exclusive Telon Oil yang melindungi bayi dari gigitan nyamuk dan serangga termasuk nyamuk penyebab demam berdarah. Minyak Telon Doodle mengandung bahan-bahan alami yakni Oleum Cocos, Oleum Cajuputi, Oleum Anisi dan Oleum Sweet Greentea yang aman untuk kulit bayi sensitif maupun bayi usia newborn. Adanya kandungan sweet greentea essential oil di dalamnya memberikan aroma yang lembut, segar, dan menenangkan berbeda dengan minyak telon lainnya. Oleskan Doodle Exclusive Telon Oil pada tubuh bayi untuk membuatnya tetap hangat dan terhindar dari nyamuk.
Dengan mengetahui gejala dan cara pencegahannya, Moms dapat melindungi si kecil dari penyakit demam berdarah. Coba Minyak Telon Doodle sekarang juga dan lindungi buah hati dari gigitan nyamuk berbahaya! Klik link di bawah ini untuk membeli Minyak Telon Doodle dan produk Doodle lainnya!
Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami