Doodle.co.id – Pernahkah Moms merasa bahwa tidur selalu menjadi tantangan yang tidak berujung? Memang, pada bulan-bulan pertama setelah kelahiran, Moms disibukkan dengan malam yang dihabiskan untuk memberi makan, mengganti popok, dan menenangkan si kecil yang terjaga di malam hari. Namun, sekitar usia 3 atau 4 bulan, Moms mungkin mulai menemukan pola tidur yang lebih teratur dengan durasi tidur yang lebih panjang. Sayangnya, seiring dengan tumbuh kembang si kecil yang sangat cepat, gangguan tidur kembali muncul dan menguras energi. Sekali lagi, Moms dan Paps mungkin terbangun di tengah malam secara tidak teratur, dan bayi bisa saja menolak tidur siang tiba-tiba. Pola tidur bayi dan balita memang bisa menjadi tantangan, tetapi ini adalah bagian normal dari perkembangan mereka. Pada saat-saat ini, si kecil sedang belajar dan berkembang dengan cepat. Jadi, apa itu sleep regression pada bayi? Bagaimana pola tidur bayi, gangguan tidur, dan cara mengatasinya? Berikut Doodle sajikan informasi mengenai regresi tidur pada bayi.
Daftar Isi
Apa yang Dimaksud Sleep Regression pada Bayi?
Sleep regression atau dikenal dengan regresi tidur adalah fase di mana bayi atau balita yang sebelumnya tidur nyenyak tiba-tiba mengalami kesulitan tidur atau sering terbangun di malam hari. Meskipun istilah ini terdengar menakutkan, sebenarnya bisa menjadi indikasi bahwa si kecil sedang mengalami perkembangan positif. Walaupun tidur mungkin menjadi lebih buruk, banyak kemajuan lain yang terjadi pada bayi. Dikutip The Bump, menurut Melissa St. Germain, MD, dari Children’s Hospital & Medical Center Omaha di Nebraska, regresi tidur biasanya terjadi bersamaan dengan perkembangan penting dalam hidup bayi. Jadi, meskipun tidur bisa menjadi lebih buruk, banyak hal lainnya yang menjadi lebih baik.
Usia regresi tidur dapat bervariasi, tetapi umumnya terjadi pada titik-titik perkembangan tertentu. Beberapa usia khas di mana regresi tidur sering terjadi adalah pada usia 4 bulan, 6 bulan, 9 bulan, dan satu tahun. Pada usia 4 bulan, saat bayi mulai mengembangkan asosiasi tertentu dan mampu berdiri, mereka mungkin mengalami gangguan tidur. Pada usia 6 bulan, proses tumbuh gigi bisa memengaruhi tidur bayi. Pada usia 9 bulan, bayi mungkin mengalami kecemasan akan perpisahan ketika menyadari bahwa mereka tidur sendiri di malam hari. Pada usia satu tahun, bayi biasanya mulai berjalan dan bersiap untuk berhenti tidur siang.
Penyebab Sleep Regression pada Bayi
Saat bayi tiba-tiba sulit tidur, Moms mungkin ingin mengetahui apa penyebabnya. Namun, hal ini tidak selalu mudah untuk mengetahui dengan pasti. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi gangguan tidur bayi termasuk tonggak perkembangan, kesehatan, perubahan rutinitas, kecemasan akan perpisahan, dan kondisi tertentu. Misalnya, saat bayi mulai berguling, merangkak, atau berdiri, mereka mungkin menjadi lebih aktif di malam hari. Penyakit seperti demam, batuk, dan pilek juga dapat mengganggu tidur bayi. Selain itu, ketidaknyamanan saat tumbuh gigi bisa mempengaruhi tidur. Bepergian atau perubahan lingkungan juga dapat mengacaukan jadwal tidur bayi. Saat si kecil menyadari bahwa mereka tidur sendiri di malam hari, mereka mungkin mengalami kecemasan akan perpisahan. Masalah seperti refluks, asma, atau eksim juga dapat memengaruhi tidur bayi. Meskipun beragam faktor dapat berperan dalam sleep regression sebagian besar ahli melihatnya sebagai bagian normal dari perkembangan. Hal ini menunjukkan bahwa buah hati Moms sedang belajar dan berkembang.
Lama Fase Sleep Regression
Tidak ada jawaban pasti untuk berapa lama fase sleep regression terjadi pada bayi. Regresi tidur bisa berlangsung antara dua hingga enam minggu. Jika gangguan tidur berlangsung lebih dari sebulan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Umumnya, fase ini hanyalah sementara dan akan segera membaik. Sehingga, Moms tak perlu khawatir akan hal itu.
Tanda-tanda Sleep Regression
Adapun, tanda-tanda regresi tidur termasuk tidur siang yang lebih singkat, rewel yang berlebihan, kesulitan tidur atau sering terbangun di malam hari, dan bangun tengah malam. Jika Moms melihat perubahan pada pola makan bayi, kenaikan berat badan yang tidak normal, atau perubahan perilaku saat tidur seperti mendengkur atau bernapas dengan keras, disarankan untuk menghubungi dokter anak.
Mengatasi Sleep Regression
Sleep regression pada bayi memang menjadi hal yang sulit bagi Moms dan Paps. Namun, tak perlu khawatir karena ada beberapa langkah yang bisa Moms ambil untuk membantu mengatasi situasi ini. Salah satunya yaitu mempertahankan rutinitas tidur yang sama setiap malam untuk membantu bayi belajar tidur sendiri. Kemudian, Moms bisa menghabiskan waktu terjaga di siang hari untuk berlatih pergerakan fisik yang baru. Beri waktu si kecil untuk mengontrol dirinya sendiri dan menenangkan diri tanpa bantuan Moms sekalipun. Moms juga bisa mengaplikasikan Minyak Telon Doodle pada tubuh bayi sebelum ia tidur, ini akan membantu menghangatkan tubuhnya dan membuat ia merasa nyaman. Minyak Telon Doodle juga dapat membantu mengatasi gejala masuk angin seperti kembung serta melindungi dari gigitan nyamuk. Aromanya yang lembut dan menenangkan membantu si kecil nyaman dan tertidur lelap. Coba Minyak Telon Doodle sekarang juga dan rasakan manfaatnya!
Demikian pembahasan regresi tidur pada bayi yang mungkin bermanfaat. Moms dan Paps bisa menerapkan tips-tips tersebut dengan mengetahui berbagai hal mengenai regresi tidur bayi. Gunakan rangkaian produk Doodle Exclusive Baby Care seperti Doodle Baby Lotion, Minyak Telon Doodle, dan Doodle Baby Gentle Wash yang bisa didapatkan di seluruh marketplace Doodle, atau bisa mengakses link di bawah ini!
Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami