Doodle.co.id – Demam pada bayi merupakan hal yang biasa terjadi. Saat anak mengalami demam mungkin berarti tubuh bayi sedang melawan infeksi. Demam adalah tanda sistem kekebalan tubuh yang sehat. Akan tetapi, karena bayi baru lahir mempunyai tubuh yang lebih rentan, demam pada bayi bisa menandakan adanya infeksi serius. Untuk mengetahui lebih jauh tentang demam pasa bayi, Moms dan Paps bisa menyimak artikel Doodle berikut sampai selesai.
Apa itu Demam?
Melansir Medical News Today, demam adalah salah satu tanda daya tahan tubuh bayi sedang buruk melawan infeksi. Sehingga demamnya sendiri tidak berbahaya. Yang mungkin membuat si kecil berisiko yaitu infeksi yang mendasarinya jika terjadi infeksi serius. Demam pada bayi baru lahir mungkin adalah tanda kondisi medis yang serius. Hal ini lantaran bayi baru lahir lebih rentan terhadap infeksi. Jadi penting untuk memperhatikan tanda-tanda infeksi dengan serius. Moms dan Paps bisa menghubungi dokter apabila bayi baru lahir mengalami demam atau tanda-tanda penyakit lainnya.
Salah satu kekhawatiran bayi baru lahir adalah penyakit pernapasan. Bayi baru lahir lebih banyak bernapas melalui hidung dibandingkan bayi yang lebih besar dan anak-anak, sehingga hidung tersumbat dapat membuat pernapasan tampak lebih sulit. Mereka juga memiliki saluran udara yang lebih kecil.
Kekurangan oksigen dapat menyebabkan cedera serius pada bayi baru lahir. Jika bayi kesulitan bernapas, hubungi dokter, meskipun demamnya sudah turun. Memang tak dipungkiri beberapa orang tua dan pengasuh mungkin khawatir bahwa demam pada bayi berbahaya. Namun, kecuali pada kasus yang jarang terjadi, demam ini jarang sekali bersifat serius.
Suhu Demam pada Bayi
Demam sampai suhu 105°F (40,5°C) umum terjadi pada bayi dan anak-anak yang suhunya seringkali jauh lebih tinggi ketimbang suhu orang dewasa. Apabila ada infeksi virus yang menyebabkan demam ini, anak-anak mungkin hanya perlu melanjutkan pengobatannya. Beberapa infeksi bakteri mungkin memerlukan pengobatan dengan antibiotik tapi demam itu sendiri hanyalah gejala saja.
Tak hanya itu saja, mengobati demam pada anak tidak akan membuat infeksinya hilang. Sebaliknya, orangtua sebaiknya memantau anak dengan hati-hati untuk melihat tanda-tanda komplikasi. Tapi, dokter perlu memeriksa bayi di bawah 3 bulan untuk mengetahui tanda-tanda demam. Hal ini untuk memeriksa kondisi yang mendasarinya lantaran infeksi tertentu lebih umum terjadi dan bisa lebih berbahaya pada bayi baru lahir.
Untuk mengetahui demam bayi ini Moms dan Paps bisa mengukur suhu bayi, termometer rektal umumnya memberikan hasil yang paling akurat. Sebagai informasi, suhu tipikal pada anak di bawah usia 12 bulan adalah rata-rata 98,6°F atau 37 ° C ketika menggunakan termometer rektal. Di pagi hari, suhu ini bisa mencapai 96,8°F atay 36°C dan naik sampai 100,3°F atau 37,9°C di hari kemudian. Acuan ini adalah kisaran normal untuk bayi pada usia ini.
Demam pada anak tergantung pada cara pengukuran suhu loh, Moms dan Paps. Berikut catatan lengkapnya:
- Suhu tubuh anak di atas 100,4°F atau 38°C menggunakan termometer rektal
- Suhu tubuh anak berada di atas 100°F ayau 37,8°C menggunakan termometer oral. Akan tetapi metode ini tidak akurat pada bayi
- Suhu tubuh anak sampai di atas 99°F (37,2°C) menggunakan termometer ketiak
Moms dan Paps, demam adalah gejala suatu penyakit. Demam bukan penyakit itu sendiri. Demam terjadi karena sistem kekebalan tubuh melawan infeksi yang bisa berupa bakteri atau virus. Infeksi virus jauh lebih umum terjadi.
Penyebab Demam pada Bayi
Adapun, penyebab umum demam pada bayi antara lain:
- Infeksi virus, termasuk flu biasa, flu, roseola, atau infeksi saluran pernapasan, seperti virus pernapasan syncytial atau virus croup
- Infeksi telinga
- Pneumonia , yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri
meningitis , yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri dan merupakan infeksi yang sangat serius pada otak dan sumsum tulang belakang - Demam 100,4°F (38°C) atau lebih tinggi sebelum usia 3 bulan. Pada usia ini, infeksi bakteri apa pun dapat berkembang dengan cepat dan menjadi sepsis, sehingga bayi memerlukan perawatan medis segera.
- Demam setelah vaksin yang dapat terjadi dalam waktu 12 jam setelah suntikan dan berlangsung selama 2-3 hari.
Jarang sekali penyakit yang berhubungan dengan panas dapat menyebabkan suhu tinggi pada bayi. Bayi kurang efektif dalam mengontrol suhu tubuhnya dibandingkan orang dewasa, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap cuaca yang sangat panas. Mengenakan bayi dengan pakaian yang sesuai dengan cuaca, menjauhkannya dari terik matahari, dan menjaganya di dalam ruangan saat cuaca sangat panas akan membantu mengatur suhu tubuhnya. Selain itu, penyebab lainnya termasuk infeksi saluran kemih yakni infeksi bakteri yang terkadang dapat menyebabkan demam pada bayi
Demam sendiri belum tentu menandakan penyakit serius ya, Moms dan Paps. Apabila bayi berperilaku sebagaimana mestinya, kemungkinan besar anak akan baik-baik saja. Tapi apabila bayi di bawah usia 3 bulan mempunyai suhu rektal 100,4°F atau 38°C lebih tinggi, orang tua harus menghubungi dokter atau pelayan kesehatan. Bukan hanya itu, tingkat keparahan demam tidak selalu menunjukkan seberapa buruk kesehatan anak pada saat itu. Suhu tubuh bayi dapat meningkat lantaran berbagai alasan selain penyakit, termasuk menangis berkepanjangan, duduk di bawah terik matahari, atau menghabiskan waktu bermain. Suhu tubuh anak mungkin sedikit meningkat ketika anak sedang tumbuh gigi. Tak satu pun dari hal-hal ini yang menyebabkan demam. Meski ada kepercayaan umum, tumbuh gigi tidak menyebabkan demam. Tubuh bayi pun kurang mampu mengatur suhu ketimbang tubuh orang dewasa. Sehingga lebih sulit bagi anak untuk menenangkan diri ketika dirinya sedang demam. Tubuh anak secara alami lebih hangat dibandingkan tubuh orang dewasa lantaran anak lebih aktif secara metabolisme sehingga menghasilkan panas.
Moms dan Paps bisa menggunakan perilaku anak sebagai isyarat. Apabila bayi terlihat baik-baik saja tapi mengalami demam, kemungkinan penyakitnya hanya penyakit ringan dan akan segera sembuh. Sementara adanya keluhan, anak menangis berlebihan, dan ada tanda-tanda penyakit serius lainnya penting untuk diatasi, walaupun demam anak cukup rendah. Demam berarti sistem kekebalan tubuh sedang bekerja keras melawan infeksi. Orang tua tidak perlu mengobati demam itu sendiri, tapi bisa menenangkan bayi dan mengobati gejalanya. Apabila tidak yakin apakah gejala yang dialami bayi serius, maka Moms dan Paps harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan.
Perawatan Bayi
Ketika Si Kecil mengalami demam, Moms dan Paps mungkin akan menggunakan berbagai cara untuk menurunkan demamnya. Selain itu, Moms perlu memastikan bahwa Si Kecil tetap terhidrasi dengan baik dan merasa hangat serta nyaman. Penggunaan Minyak Telon Doodle dapat membantu dalam menjaga kehangatan Si Kecil serta memberikan sensasi nyaman dan relaksasi. Ini juga sebagai upaya penanganan terhadap demam yang dirasakannya. Formula yang terkandung di dalam Minyak Telon Doodle terdiri dari bahan-bahan alami yang aman digunakan bagi bayi baru lahir serta kulit yang sensitif. Minyak Telon Doodle memiliki aroma khas dari sweet green tea essential oil yang memberikan kesegaran tersendiri, membuatnya menjadi pilihan yang berbeda dibandingkan dengan produk minyak telon lainnya. Minyak Telon Doodle tersedia dalam berbagai ukuran kemasan, termasuk ukuran real size 100 ml dan ukuran ekonomis 60 ml. Selain itu, Doodle juga menghadirkan inovasi dengan kemasan travel size berbentuk roll on 10 ml yang praktis dibawa ke mana saja tanpa perlu khawatir tumpah atau merepotkan saat dimasukkan ke dalam kantong.
Moms dan Paps, demikianlah beberapa informasi mengenai demam pada bayi yang mungkin berguna bagi penanganan Si Kecil saat sedang demam. Jika Moms dan Paps tertarik untuk mencoba produk Minyak Telon Doodle atau produk lainnya dari Doodle Exclusive Baby Care, dapat menemukan informasi lebih lanjut dengan mengunjungi tautan pembelian yang tersedia di bawah ini.
Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami