Tanda Air Ketuban Pecah Saat Hamil, Bukan Keputihan atau Urin

Doodle.co.id – Tanda air ketuban pecah ketika hamil memang tak semua orang mengetahuinya, apalagi jika Moms pertama kali mengandung. Tak dipungkiri, adanya kasus air ketuban pecah ketika hamil ini dialami oleh beberpa orang. Pengalaman soal pecahnya air ketuban selama kehamilan ini mungkin sulit bagi sebagian orang untuk merasa yakin akan mengetahui kapan air ketubannya pecah.

tanda air ketuban pecah
Tanda air ketuban pecah / Image cottonbro studio

Orang hamil kemungkinan salah mengira pecahnya selaput ketuban adalah keluarnya cairan yang volumenya dapat naik selama kehamilan terutama apabila keluarnya itu secara perlahan. Walaupun cairan ketuban dan keputihan cenderung tidak berbau, namun biasanya keputihan lebih lengket, lebih kental, dan mungkin nampak layaknya lendir bening atau putih susu. Sebaliknya, cairan ketuban umumnya sangat encer. Moms juga harus berhati-hati untuk tidak mengacaukan pecahnya ketuban dengan hilangnya sumbat lendir yang menjadi tanda lain sudah mendekati waktu persalinan. Sebagai informasi, sumbat lendir ini terlihat seperti bongkahan besar cairan agar-agar, kental, berwarna putih kekuningan dengan konsistensi seperti ingus. Mungkin juga ini diwarnai dengan darah.

Tanda Air Ketuban Pecah

Berikut adalah tanda-tanda terbesar bahwa apa yang Moms alami sebenarnya adalah air ketuban pecah, bukan keputihan atau urin.

Kebocoran tak terkendali

Ibu hamil mungkin merasakan semburan cairan ketuban ataun mungkin juga cuma melihat tetesan yang perlahan saat air ketuban pecah. Kuantitas ini tergantung pada apakah ibu hamil mengalami sobekan atau robekan besar. Ashley Brichter, pendidik persalinan kooperatif bersertifikat, doula kelahiran dan pascapersalinan, serta pendiri dan CEO Birth Smarter, mengungkapkan bahwa kantung ketuban di bawah kepala bayi pecah, maka cairan sudah menumpuk dan bakal nyembur keluar. Namun apabila pecahnya rahim terjadi di bagian yang lebih tinggi, cairan harus menetes ke bawah di antara kantung dan lapisan rahim, sehingga alirannya itu tidak akan terlalu deras.

Dalam semua kasus, aliran cairan tidak bisa dikontrol. Moms mungkin bisa mendapatkan total sekitar 2,5 sampai 3 cangkir cairan pada akhirnya akan keluar dari kantung ketuban. Moms bisa memakai panty liner atau pembalut wanita (bukan tampon) atau duduk di atas handuk bersih dapat mengurangi kotoran dan mengurangi basah.

Kebanyakan bening dan tak berbau

Biasanya cairan ketuban umum ini tak berbau ya Moms. Meskipun sebagian orang bisa mencium bau manis mirip air mani atau klorin. Juga umumnya ini berwarna bening atau sedikit merah muda dengan bercak darah.

Merasakan tekanan/letupan tapi tidak sakit

Beberapa orang merasakan adanya tekanan saat mengalami kondisi air ketuban pecah. Ada juga yang mendengarkan suara mirip letupan yang dilanjut dnegan adanya kebocoran. Dr Ilana Ressler, MD , ahli endokrinologi reproduksi di Illume Fertility di Norwalk, Connecticut mengungkapkan juga tida adanya situasi yang menyakitkan. Tapi ada kontraksi yang meningkat frekuensi dan intensitasnya usai mengalami ketuban pecah. Moms harus ingat bahwa Moms haruz berada di rumah sakit jika di sanalah Moms bakal akan melahirkan ketika kontraksi terasa kuat dan berlangsung sekitar 45 hingga 60 detik. Tak hanya itu saja, kontraksi juga terjadi sekitar tiga sampai lima menit pada persalinan aktif.

Terasa air kencing bocor

Jika Moms mengalami kondisi air ketuban pecah bisa merasa seperti inkontinensia urin, yang biasa terjadi di trimester ketiga kehamilan. Oleh karena itu untuk membedakannya urin berwarna kekuningan dan mempunyai bau mirip amonia. Sementara cairan ketuban umumnya tidak berbau. Tapi jika Moms masih tidak bisa membedakan apakah itu cairan ketuban atau urin, maka Moms bisa mencoba trik dari Brichter. Yakni dengan duduk selama beberapa menit, kemudian berdiri lagi. apabila masih ada cairan yang keluar, kemungkinan besar ketuban pecah ya Moms.

Jika Moms mengalami air ketuban pecah, maka Moms bisa menghubungi penyedia layanan kesehatan. Apabila Moms belum mulai kontraksi atau masih jarang bahkan ringan, mungkin penyedia layanan kesehatan untuk beristirahat di rumah hingga kontraksi berlanjut. Namun jika mengalami kondisi seperti air ketuban pecah sebelum 37 minggu, kemudian adanya cairan ketuban bau busuk, terlihat kehijauan atau kecoklatan, atau mengandung banyak darah, lalu ada kontraksi belum dimulai dalam waktu 24 jam usai ketuban pecah, juga jika Moms dinyatakan positif mengidap Streptococcus grup B (GBS) maka harus pergi ke rumah sakit.

 

 

Sumber

parents.com/ pregnancy/giving-birth/signs-of-labor/water-breaking-signs-what-does-it-look-and-feel-like/

 

 

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

     

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie