Doodle.co.id – Siklus ovulasi pada wanita memang terkadang membingungkan ya Moms, oleh karena itu Moms harus bisa menghitung masa ovulasi Moms sendiri. Masa ovulasi ini tentu penting untuk para orang tua yang sedang mencoba program hamil. Ovulasi sendiri merupakan suatu proses dimana sel telur yang telah matang dikeluarkan dari ovarium atau indung telur ke tuba falopi, untuk kemudian dibuahi oleh sperma. Terdapat dua fakta penting tentang proses ovulasi yaitu kemungkinan besar akan hamil pada saat ovulasi dan fakta bahwa menentukan tanggal ovulasi ternyata tidak selalu mudah.
Hal itu dikarenakan vulasi yang terjadi tidak selalu seperti jarum jam, terlebih apabila salah satu dari banyak orang mempunyai siklus menstruasi 28 hari. Moms harus tahu tentang kapan waktunya ovulasi dengan beberapa pengetahuan tentang ovulasi berikut.
Daftar Isi
Fase-fase Siklus Menstruasi
Dalam siklus menstruasi terdapat empat fase yaitu menstruasi, folikuler, ovulasi, dan luteal. Keempat fase tersebut kemudian bekerja sama untuk membentuk kehamilan.
1. Fase Menstruasi
Fase ini adalah saat Moms mengalami menstruasi pada hari pertama. Saat mengalami siklus sebelumnya, Moms tidak hamil dan tubuh telah melepaskan atau meluruhkan lapisan dinding rahim bersamaan dengan darah dan lendir. Terkadang Moms akan merasakan nyeri saat menstruasi, mood yang berubah-ubah, hingga rasa lelah dan pegal di beberapa bagian tubuh.
2. Fase Folikular
Menurut seorang OB-GYn dan spesialis endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Houston Methodist dan Houston IVF, Rashmi Kudesia, MD, pada fase inilah sel telur tumbuh dalam kantung berisi cairan yang disebut folikel. Hormon perangsang folikel (FSH) ini berperan penting dalam fase ini. Dr. Kudesia menyatakan, sel telur yang berkembang paling sempurna atau sel telur dominan nantinya akan berevolusi pada fase berikutnya.
3. Fase Ovulasi
Fase ovulasi terjadi sel telur yang matang kemudian dilepaskan dari ovarium menuju tuba falopi. Fase ini biasanya terjadi sekitar pertengahan siklus menstruasi. Sel telur hanya bertahan sekitar 12-24 jam di saluran reproduksi. Akan tetapi, sperma bertahan di tuba falopi sampai 5 hari lamanya. Hal itu berarti Moms mempunyai kemungkinan terbesar untuk hamil pada hari ovulasi dan lima hari sebelumnya. Namun, ada beberapa kasus yang jarang terjadi seperti tubuh mereka melepaskan lebih dari satu sel telur, yang kemudian menyebabkan kembar fraternal.
4. Fase Luteal
Apabila sperma membuahi sel telur selama ovulasi, sel tersebut nantinya menempel pada lapisan rahim dan membentuk kehamilan. Namun jika hal itu tidak terjadi, maka sel telur akan kembali diserap ke dalam lapisan rahim yang kemudian dilepaskan dengan suatu periode. Fase luteal sendiri berlangsung dari ovulasi sampai menstruasi berikutnya atau saat tes kehamilan menunjukkan positif.
“Umumnya, fase luteal berlangsung secara konsisten selama dua minggu.” kata Dr. Kudesia.
Kapan Moms Berovulasi?
Usai mengetahui fase-fase menstruasi, tentunya Moms bertanya-tanya kapankah waktunya berovulasi. Seperti diketahui, fase luteal berlangsung sekitar 2 minggu atau 14 hari, karena siklus menstruasi cukup stabil, maka dapat diperkirakan kapan ovulasi terjadi. Ini dengan cara mengurangi 14 hari dari periode menstruasi terakhir, atau ovulasi terjadi 14 hari sebelum dimulainya menstruasi berikutnya.
Menurut Dr Pollack dari OB-GYN di Divisi Endokrinologi Reproduksi & Infertilitas di Montefiore Health System, panjang siklus menggunakan aplikasi pelacakan menstruasi atau jurnal sendiri dapat membantu memprediksi kapan terjadinya ovulasi. Sebelumnya Moms harus mengerti terkait siklus menstruasi dan beberapa contohnya seperti berikut ini.
- Siklus normal 28 hari, ovulasi terjadi sekitar hari ke 14
- Siklus 27 hari, ovulasi terjadi sekitar hari ke 13
- Siklus 30 hari, ovulasi terjadi sekitar hari ke 16
Namun, bagi Moms yang memiliki panjang siklus yang tidak dapat diprediksi, masa ovulasi tidak akan konsisten. Perlu diingat bahwa Moms kemungkinan besar akan hamil pada hari ovulasi dan lima hari sebelumnya. Meski tidak dapat diprediksi dan konsep tersebut tidak selalu akurat, namun ada banyak metode dan alat yang membantu menentukan masa ovulasi dan kesuburan pada wanita. Alat tersebut termasuk alat prediksi ovulasi, monitor kesuburan, pembacaan suhu tubuh basal (BBT), pemantauan lendir serviks, hingga kalkulator ovulasi online. Jika Moms memiliki kekhawatiran terkait siklus menstruasi atau ovulasi, tanyakan pada dokter OBGYN kepercayaan Moms.
Sumber
parents.com/getting-pregnant/ovulation/ovulation-cycles-and-why-they-can-be-confusing/
Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami