Doodle.co.id – Ciri refluks pada bayi dan penanganan tepat yang bisa dilakukan mungkin tidak semua orang tua memahaminya. Refluks pada bayi ini terjadi kala isi lambung naik ke kerongkongan. Sebagai informasi, perut bayi masih kecil yang menyebabkan perut cepat terisi dengan ASI, susu formula, maupun udara.
Saat perut bayi sudah melampaui kapasitasnya, katup yang menahan makanan di perut bayi dapat lepas. Hal ini juga hal yang normal terjadi pada bayi. Isi perut bayi yang berlebih bakal naik kembali ke kerongkongan dan keluar dari mulut si kecil. Inilah yang menyebabkan bayi mengalami gumoh atau muntah. Refluks asam ini sering terjadi pada bayi yang sehat. Orangtua tak perlu khawatir dengan hal ini, kecuali apabila hal tersebut mulai mengganggu proses makan bayi.
Perlu Moms tahu, bayi prematur dan bayi dengan kondisi tertentu, sebagai contoh bayi yang memengaruhi paru-paru atau sistem saraf seperti cerebralpalsy atau fibrosis kistik, lebih rentan mengalami refluks asam juga lebih mungkin memerlukan pengobatan. Selain itu, bayi sehat memang sering muntah usai makan lantaran sistem pencernaannya belum berkembang sepenuhnya. Kondisi ini disebut dengan acid reflux atau gastroesophageal reflux (GER). Hal ini jarang menimbulkan masalah pada bayi. Umumnya hal ini akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 12 sampai 18 bulan.
Refluks asam yang berjalan dengan gejala lain kemungkinan juga menunjukkan masalah lain, seperti penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Bayi yang mengalami refluks ini biasanya mengalami sering gumoh. Serta bayi dengan gejala refluks parah kemungkinan mengalami GERD. Refluks jenis ini mengganggu bayi. Bahkan hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan. Mulai dari berat badan yang tidak mengalami kenaikan dengan baik.
Daftar Isi
Ciri Refluks pada Bayi
1. Gumoh dan muntah
Mungkin gumoh dan muntah kadang-kadang hal biasa pada bayi. Namun bayi yang menderita Gerd mungkin akan mengalami gumoh dan muntah lebih sering dari biasanya.
2. Cegukan
Ciri kedua adalah cegukan atau sendawa pada bayi. Bayi dengan refluks akan mengalami cegukan dan sendawa basah lebih sering dari seharusnya. Keseringan cegukan ini disebabkan oleh kelebihan udara di perut dan iritasi esofagus.
3. Tidak Nafsu Makan
Kemudian ciri selanjutnya bayi mengalami refluks adalah si kecil tidak nafsu makan. Ciri refluks asam kronis pada bayi ini bisa mengiritasi kerongkongan yang menyebabkan si kecil mungkin tidak makan dengan normal. Si kecil mungkin melengkungkan punggung dan menarik puting susu ketika ibu menyusui atau memberikan susu botol.
4. Cerewet
Cerewet bisa menjadi indikasi bayi Moms mengalami refluks. Bayi dengan refluks kemungkinan akan mudah tersinggung atau rewel usai menyusu.
5. Masalah pernapasan
Ciri berikutnya adalah kemungkinan bayi mengalami batuk atau mengi.Hal ini lantaran mengalami kemacetan ketika asam lambung masuk ke saluran napas bagian atas. Gejala-gejala tersebut bisa makin parah ketika bayi sedang berbaring. Apabila bayi mengalami refluks asam parah mungkin si kecil menderita penyakit refluks gastroesofageal atau GERD. Terutama apabila gejala atau ciri-ciri ini berlangsung lebih dari 12 sampai 14 bulan.
Bukan hanya gejala-gejala yang disebutkan di atas, tanda-tanda GERD yang lain seperti:
- Berat badan anak tidak naik.
- Bayi sulit tidur.
- Si kecil jadi sering muntah.
- Gangguan pernapasan seperti pneumonia berulang atau mengi.
Moms, beberapa bayi yang mengalami GERD kemungkinan juga akan menunjukkan gejala kolik dengan menangis tanpa alasan yang jelas selama lebih dari tiga jam sehari, lebih dari tiga hari seminggu. Jika gejala ini terus berlangsung, maka segera temui dokter anak jika mencurigai adanya GERD pada bayi.
Penanganan Refluks pada Bayi
Simak inilah pengobatan alami untuk masalah pencernaan ini untuk bayi yang menunjukkan tanda-tanda iritasi:
- Moms bisa menyusui atau mencoba mengganti susu formula lain.
- Jaga bayi tetap tegak setelah menyusu.
- Coba berikan makanan secara sering sedikit demi sedikit.
- Sering bersendawa. Bersendawa secara teratur dapat mengurangi gejala yang dialami si bayi. Usahakan untuk berhenti menyusu setelah lima menit. Bersendawa ini memberi lebih banyak ruang di perutbayi untuk ASI atau susu formula. Sehingga mengurangi kemungkinan bayi akan gumoh.
- Orangtua bisa menunda waktu bermain setelah makan.
- Hindari bayi menggunakan popok dan pakaian ketat.
- Ubah pola makan orangtua. Ibu bisa mempertimbangkan menjauhi makanan penghasil gas jika sedang menyusui si kecil.
- Selalu periksa ukuran puting. Bayi yang minum dari botol susu mungkin menelan terlalu banyak udara apabila puting botol terlalu kecil atau besar. Udara berlebih di perut inilah dapat membuat bayi gumoh lebih sering terjadi gara-gara menyisakan lebih sedikit ruang di perut untuk makan.
- Moms bisa mengentalkan ASI. Beberapa dokter anak memberikan saran untuk menambahkan sereal beras ke dalam susu formula atau susu perah bayi yang masih berumur beberapa bulan. Pemberian sereal beras ini supaya lebih mudah dicerna dan mengurangi gejala GER atau GERD. Hal ini pun bakal memperlambat asupan si kecil. Orangtua juga harus selalu membicarakannya dengan ahli kesehatan sebelum mencoba metode ini apabila bayi masih berusia di bawah 6 bulan karena sereal beras mungkin lebih sulit untuk ditelan oleh bayi.
Sumber
parents.com/baby/care/american-baby-how-tos/how-to-help-your-babys-reflux/
Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami