Ini Penyebab BAB Bayi Berdarah, dari Sembelit hingga Infeksi

Doodle.co.id – Kondisi saat bayi mengalami BAB berdarah atau feses berdarah akan membuat orangtua khawatir. Untuk diketahui biasanya feses berdarah ini tidak berbahaya. Entah itu baik berupa serpihan kecil maupun gumpalan besar ya Moms. Namun bisa menjadi tanda adanya masalah medis lain seperti infeksi atau pendarahan di sepanjang saluran pencernaan bagian atas. Lantas apa penyebab BAB bayi berdarah? Umumnya yang menjadi penyebab BAB berdarah pada bayi adalah sembelit, perdarahan saluran cerna, alergi makan, cedera puting pada orangtua, kristal urat atau bisa juga infeksi.

penyebab bab bayi berdarah
Penyebab bab bayi berdarah / Image William Fortunato

Penyebab BAB Bayi Berdarah

1. Sembelit

Masalah sembelit yang menimpa bayi biasanya terjadi gara-gara alergi protein susu, kurang dapat cairan, ataupun mulai mengkonsumsi makanan padat.
Jenelle Ferry, MD , ahli neonatologi dan direktur pemberian makan, nutrisi, dan perkembangan bayi di Pediatrix Medical Group di Tampa, Florida, mengungkapkan robekan kecil pada anus (fisura ani), yang menyebabkan bercak atau serpihan berdarah pada permukaan tinja terjadi di mukosa yang melapisi bagian bawah usus dan di sekitar anus. Robekan ini kadang bisa dilihat di dekat anus atau bahkan robekan ada di dalam dan tak terlihat ya Moms.

2. Perdarahan saluran cerna

Di kasus yang jarang terjadi, feses bayi berwarna merah tua, hitam, atau lembek. Hal ini menunjukkan pendarahan di sepanjang saluran pencernaan bagian atas (GI).
Pendarahan GI ini sering kali gara-gara penyakit atau cedera parah. Jadi sangat penting untuk segera memberi tahu dokter apabila feses si kecil mempunyai darah berwarna merah tua atau hitam. Penyebab umum yang muncul biasanya pendarahan saluran cerna bagian atas pada bayi yaitu maag. Jadi Moms bisa memastikan untuk memeriksakan ke dokter.

3. Alergi Makanan

Moms ternyata alergi makanan ini bisa menyebabkan peradakan di usus besar. Sehingga kondisi ini bisa menetes ke dalam feses. Hal paling umum yang terjadi pada bayi yaitu adanya alergi protein susu. Dr Ferry mengugkapkan, hal tersebut berbeda dengan intoleransi laktosa, namun alergi sebenarnya terhadap protein. selain itu bayi bisa juga alergi terhaap makanan lain. Mulai dari kedelai, ikan, telur, kacang tanah maupun kacang pohon juga gandum.

4. Cedera puting pada orangtua

Bayi bisa menelan sebagian darah kala menyusu pada ibu yang sedang mengalami puting pecah-pecah dan berdarah lo Moms. Jadi hal ini menyebabkan bintik-bintik merah tua atau hitam pada feses bayi. Kondisi ini umumnya tak perlu Mom khawatirkan. Kondisi ini bisa diatasi dengan memodifikasi pelekatan bayi bisa mencegah atau mengurangi lecet dan nyeri di puting ya Moms. Atau Moms juga bisa menghubungi dokter atau konsultan laktasi untuk memperoleh bantuan untuk menyesuaikan teknik keperawatan sesuai kebutuhan.

5. Kristal urat

Apabila Moms melihat zat kapur warna oranye merah muda di popok bayi baru lahir kemungkinan hal itu adalah krisal urat. Kristal urat tersebut terbentuk ketika urin si kecil terlalu pekat ya Moms. Dr Ferry menambahkan soal biasanya terjadi di beberapa hari pertama usai bayi dilahirkan. Hingga ada kemungkinan orangtua mengira kristal urat tersebut adalah darah di popok si kecil.

6. Infeksi

Feses berdarah atau adanya darah di tinja bayi bisa menandakan adanya infeksi bakteri, sebagai contoh adalah gastroenteritis, salmonellosis, shigellosis, infeksi stafilokokus, infeksi Clostridioides difficile ( C. diff ), atau campylobacteriosis. Dr Ferry menjelaskan hal tersebut lantaran infeksi sering kali menyebabkan peradangan usus dan pecahnya usus kecil sehingga darah keluar. Feses bayi encer umumnya dibarengi dengan infeksi, begitu pula dengan lendir di tinja bayi. Moms bisa langsung menghubungi dokter saat mengalami diare disertai kotoran berdarah. Jika benar ada infeksi, kemungkinan akan diresepkan antibiotik untuk menanganinya.

Sebagai informasi, jika bayi Moms berusia kurang dari 12 minggu mengalami gejala tambahan cedera dubur, banyak darah dalam tinja, kotoran berdarah dengan lendir, Black stool, diare , kelelahan, dan demam. Selain itu juga ada gejala tambahan lain mulai dari nangis yang tak bisa dihibur atau rewel, konsistensi kotoran mirip tar, tidak bangun saat jam makan, menolak makan minum dan skait perut.

 

 

Sumber

parents.com/ baby/care/gas/what-causes-bloody-stool-in-babies-and-what-to-do/

 

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

     

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie