Doodle.co.id – Penyebab susah hamil dan cara mengatasinya tentu menjadi hal yang perlu Moms tahu, terlebih jika selama ini sudah melakukan program hamil namun tak kunjung mendapatkan momongan. Hamil memang menjadi sesuatu yang diidam-idamkan oleh banyak orang. Namun ada juga yang berjuang untuk bisa hamil. Inilah beberapa alasan mengapa mungkin masih tidak hamil meskipun sudah mencoba. Simak juga tips untuk meningkatkan peluang untuk hamil berikut ya Moms.
Daftar Isi
Penyebab Susah Hamil dan Cara Mengatasinya
1. Tingginya Tingkat Stres
Mungkin Moms pernah mendengarkan tentang seseorang yang ketika hamil berucap “Hamil ini terjadi tepat saat saya berhenti mengkhawatirkannya.” Hal ini mungkin menjengkelkan untuk didengar saat Moms sendiri tidak hamil, namun hal ini mungkin ada benarnya. Tingkat stres tinggi memiliki peran sangat nyata dalam menghambat pembuahan lantaran peningkatan kadar kortisol, suatu hormon stres, bisa mempunyai dampak negatif pada ovulasi dan kesuburan. Namun apabila menyangkut kesuburan, yang bakal dibahas yaitu stres kronis tingkat tinggi (bukan stres sehari-hari yang semua orang alami).
Untuk beberapa orang, mengetahui bagaimana stres bisa berdampak pada peluang mereka hamil hanya akan membuat mereka semakin stres. Sebagai contoh seperti bagaimana disuruh untuk “santai saja” ternyata tidak membantu rileks. Jadi, apabila Moms kesulitan mengelola stres, ada baiknya jika Moms konsultasi dengan terapis dan memasukkan alat penurun stres ke dalam hidup. Strategi seperti olahraga, meditasi, yoga, penjurnalan, atau perhatian penuh bisa membantu mengelola tingkat stres.
2. Produk Pribadi Tertentu
Umumnya merupakan ide yang baik untuk menjauhkan sebagian besar produk perawatan pribadi dari vagina, terutama saat Moms mencoba untuk hamil. Pakar kesehatan menyarankan untuk tak mengambil tindakan douching lantaran berbagai alasan kesehatan. Yakni mulai dari infeksi vagina sampai infeksi menular seksual (IMS).
Saat hendak hamil, douching bisa bertindak layaknya spermisida, mengubah pH vagina. Ssehingga hal ini bisa mengganggu kesuburan seperti yang dijabarkan oleh penulis Your Pregnant, Week by Week, Glade B. Curtis, MD. Sama juga dengan pelumas pribadi , lantaran beberapa merek bisa mengganggu fungsi dan mobilitas sperma. Apabila memang memakai pelumas, maka Moms bisa mencaril pelumas yang secara khusus bertanda ramah sperma.
Penelitian terbaru pun memperlihatkan bahwa tingginya paparan produk pribadi dan rumah tangga yang mengandung zat perfluoroalkyl (PFAS) bisa berdampak pada kesuburan. Orang dengan konsentrasi PFAS dalam darah tinggi memiliki kemungkinan 40 persen lebih kecil untuk hamil usai satu tahun ketimbang orang-orang yang mempunyai konsentrasi PFAS yang lebih rendah. PFAS tersembunyi di banyak produk, namun beberapa ahli sangat memperhatikan pembalut menstruasi. Menurut Kelompok Kerja Lingkungan, mengingat seberapa dekat perempuan yang sedang menstruasi terpapar produk ini. Memilih produk menstruasi dengan label bebas PFAS bisa membantu mengurangi paparan ya Moms.
3. Kesehatan Pasangan
Dr Curtis mengungkapkan kasus infertilitas kira-kira 40 persen berhubungan dengan pria , 40 persen berhubungan dengan wanita, dan 20 persen adalah kombinasi keduanya. Dr Curtis melanjutkan, hal Ini benar-benar merupakan peluang yang seimbang dalam hal diagnosis,. Sebagai contoh, usia lanjut bisa memengaruhi kesuburan orang yang mempunyai rahim. Hal ini pun bisa memengaruhi orang yang mempunyai testis. Volume dan motilitas sperma (keduanya penting untuk pembuahan) menurun seiring dengan bertambahnya usia manusia.
Satu di antara cara sederhana yang mungkin bisa dipraktekkan seseorang untuk meningkatkan kualitas sperma yaitu dengan menjadikan tidur yang sehat sebagai prioritas. Penelitian juga menunjukkan, pria yang tidur kurang dari enam atau lebih dari sembilan jam per malam memiliki kualitas sperma yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidur tujuh atau delapan jam per malam. Durasi dan kualitas tidur ini berhubungan dengan kualitas air mani pada pria sehat yang disaring sebagai calon donor sperma . Lingkungan Internasional. 2020.
4. Kondisi Kesehatan
Berikutnya adalah masalah kesehatan. Masalah kesehatan ini seperti menstruasi tidak teratur , diabetes, atau gangguan tiroid bisa memengaruhi kemampuan untuk hamil. Jadi, apabila mempunyai masalah kesehatan kronis, baiknya dilakukan yang terbaik untuk memastikan masalah itu terkendali sebelum mencoba untuk hamil. Tentang apakah Moms mempunyai masalah kesehatan atau tidak.
Pemeriksaan juga harus dilakukan sebelum Moms mencoba untuk hamil. Sesegera mungkin, Moms menjadwalkan pemeriksaan prakonsepsi. Dokter bisa memeriksa kondisi medis apapun yang mungkin perlu ditangani dan membantu Moms untuk membuat rencana untuk hamil.
Apabila hasil tes kehamilan positif lebih cepat dari perkiraan, Moms akan siap untuk mengambil langkah berikutnya dan mencari penyedia layanan kehamilan juga ya Moms.
5. Merindukan Jendela Subur Anda
Tidak menjadi ahli dalam siklus menstruasi diri sendiri dapat menjadi sebuah jebakan. Ini lantaran hanya ada beberapa hari dalam setiap siklus dimana Moms bisa hamil. Median panjang siklus yaitu 28 hari. Tapi tak jarang siklusnya kurang dari 20 hari atau lebih lama dari 35 hari.
Tantangan pertama yaitu mencari tahu berapa lama siklus ya Moms. Kesalahan umum yang Dr. Curtis perhatikan di antara pasiennya yakni bahwa mereka tidak menghitung dari hari pertama siklus mereka yang “sebenarnya”. Hari pertama adalah hari pertama Moms mengalami pendarahan, bukan hari setelahnya atau sehari sebelumnya Untuk tambahan, menyimpan kalender siklus menstruasi bisa membantu, seperti halnya memakai aplikasi pelacak menstruasi atau ovulasi yang banyak di antaranya bisa membantu Moms menggambarkan masa subur. Moms juga dapat mertimbangkan untuk memakai kalkulator ovulasi online.
Melalui itu, maka Moms bisa memperkirakan kapan akan berovulasi dengan menghitung mundur dari hari pertama perkiraan menstruasi berikutnya. Dr Curtis mengatakan, kebanyakan orang yang sedang menstruasi berovulasi 14 hari sebelum awal menstruasinya, jadi, misalnya apabila mempunyai siklus 24 hari, ovulasi terjadi sekitar hari ke 10.
Catatan, apabila Moms mengalami menstruasi yang tak teratur, dengan siklus yang lebih panjang atau lebih pendek secara sporadis, menargetkan hari ovulasi tidaklah mudah. Dr. Curtis menyarankan untuk memakai alat prediksi ovulasi atau OPK yang tersedia tanpa resep untuk pasien dengan siklus yang sulit ditentukan.
Ada tanda-tanda lain bahwa Moms mungkin sedang berovulasi. Termasuk perubahan tekstur lendir serviks menjadi “putih telur” dan lonjakan suhu basal tubuh Moms.
Moms bisa membicarakan dengan dokter tentang memeriksa perubahan halus pada tubuh Moms saat diri Moms mencoba untuk hamil.
6. Pilihan Gaya Hidup Tertentu
Sudah menjadi rahasia umum bahwa merokok bisa berdampak pada kesuburan pria dan wanita. Aktivitas merokok dalam jangka panjang bisa mempercepat laju hilangnya sel telur. Merokook juga bisa menurunkan jumlah sperma dan membuat sperma menjadi kurang sehat lo Moms.
Beberapa bukti lain, meminum alkohol berlebihan dihubungkan dengan tingkat kesuburan yang lebih rendah. apabila Moms dan pasangan merokok atau mengkonsumsi alkohol dan berharap dapat cepat hamil, ada baiknya Moms datang berkonsultasi dengan profesional untuk berhenti merokok. Moms harus tahu, menghindari merokok dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol ini bisa membantu kesehatan Moms dan calon bayi.
7. Usia Lebih Tua
Usia yang lebih tua bisa berpengaruh terhadap kemampuan seseorang untuk hamil. Sederhananya, begitu Moms mencapai umur 30 tahun maka kesuburan Moms mulai menurun. Begitu dan terus menurun setiap tahunnya. Pada usia 45 tahun, kesuburan telah menurun drastis sehingga kecil kemungkinannya untuk hamil secara alami seperti paparan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Moms bisa menetapkan ekspektasi dan rencana masa depan dengan menyadari meningkatnya tantangan untuk hamil seiring bertambahnya umur. Meski tak ada teknik medis yang dapat membuat Moms tetap subur di usia akhir 30-an dan 40-an, tapi Moms dapat mencoba fertilisasi in vitro (IVF).
Moms pun bisa memanen dan membekukan telur dan atau embrio guna kemungkinan IVF di masa depan apa bila Moms tak yakin apakah dan kapan ingin memulai sebuah keluarga.
8. Pengendalian Kelahiran Hormonal
Mungkin perlu beberapa waktu sebelum siklus Moms kembali dan teratur apabila Moms baru saja berhenti memakai alat kontrasepsi hormonal. Penelitian memberikan penjelasan, beberapa jenis alat kontrasepsi hormonal sebagai contoh suntikan KB, dihubung-hubungkan dengan penundaan pengembalian kesuburan lebih lama ketimbang jenis yang lain.
Dr Curtis juga menjelaskan, banyak wanita butuh waktu sekitar enam bulan atau lebih untuk mulai mempunyai siklus teratur saat mereka pertama kali berhenti menggunakan kontrasepsi. Ia melanjutkan, ovulasi tidak mungkin terjadi sampai menstruasi seseorang menjadi lebih teratur. Dr. Curtis menyarankan untuk tidak usah terburu-buru. Serta apabila enam bulan sudah lewat sejak Moms berhenti memakai kontrasepsi hormonal dan belum mendapatkan menstruasi yang teratur atau tidak yakin apakah sedang berovulasi, maka ada baiknya Moms berkonsultasi dengan dokter ya.
Waktu Berhubungan Intim untuk Program Bayi
Apabila Moms dan pasangan mencoba cara hamil dengan cara ‘kuno’ yaitu dengan hubungan seks, maka menentukan waktu berhubungan seks di hari-hari paling subur merupakan kuncinya. Seseorang yang sedang haid memiliki masa subur kira-kira enam hari, yakni lima hari menjelang ovulasi dan hari ovulasi. Intinya peluang hamil paling besar yaitu apabila Moms mengatur waktu berhuubungan seks pada jangka panjang tersebut. Dr Curtis juga memberikan rekomendasi berhubungan seks setiap hari atau dua hari sekali selama hari-hari Moms paling subur.
Sumber
parents.com/ getting-pregnant/trying-to-conceive/get-pregnant-fertility-help/
Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami