Pijat Bayi dengan Minyak Telon Doodle, Tingkatkan Nafsu Makan

Doodle.co.id – Pijat bayi menambah nafsu makan ternyata ampuh! Mums dan Paps sedang menghadapi anak yang GTM atau Gerakan Tutup Mulut saat makan? Mums kini tak perlu khawatir karena Doodle telah membahas penyebab dan bagaimana cara mengatasi anak tidak mau makan serta cara mengatasinya. Salah satu cara mengatasi anak GTM yakni dengan pijat bayi. Pijat bayi dikenal ampuh untuk menambah nafsu makan Si Kecil, Mums. Bersama Bidan Ira Setyowati, dari Baby and Mom Treatment Solo, Doodle telah merangkum seluruh kekhawatiran Mums dan Paps melalui sesi tanya jawab Grup WhatsApp Doodle Mommunity. Simak artikel ini untuk mengetahui jawaban lengkapnya, Mums.

pijat bayi menambah nafsu makan
Pijat bayi dengan Minyak Telon Doodle menambah nafsu makan

Penyebab Anak Tidak Nafsu Makan

Tahukah Mums, ada beberapa penyebab yang membuat Si Kecil menjadi tidak mau makan, seperti berikut.

  • Anak pilih-pilih makanan, tidak menyukai rasa dan tekstur makanan.
  • Bosan dengan makanan yang disajikan. Mums bisa membuat variasi menu dengan warna-warna makanan yang menarik.
  • Memberikan cemilan sebelum makan sehingga anak sudah terlanjur kenyang.
  • Kondisi anak, seperti tumbuh gigi.
  • Trauma karena dipaksa makan.
  • Suasana waktu makan yang kurang mendukung, contohnya di dalam rumah dan tv menyala yang kemudian membuat anak tidak fokus untuk makan.

Dampak Jika Anak Tidak Mau Makan

Mums dan Paps, meski terlihat sepele, namun anak yang tidak mau makan atau GTM memiliki dampak-dampak yang tidak baik bagi kesehatannya. Seperti halnya ada anak yang tidak mau makan kelompok makanan tertentu, misalnya tidak mau makan makanan yang mengandung karbohidrat atau protein dan sayur. Meski hal itu masih dapat diusahakan dengan konsisten memberikan makanan tersebut, akan tetapi ada juga anak yang sama sekali tidak mau makan bahkan hanya mau minum saja. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap defisiensi zat besi dan zinc. Selain itu, resiko yang didapatkan saat anak tidak mau makan yakni lebih sering sembelit karena tidak mengonsumsi serat yang harusnya ia konsumsi. Kekurangan nutrisi juga bisa berakibat pada anak mengalami gizi buruk hingga stunting.

Kurangnya zat besi pada anak juga mungkin berdampak pada kesehatannya. Sebenarnya, zat besi bisa didapatkan dari daging merah, namun pada anak GTM dan suka melepeh makanan, akibatnya kekurangan zat besi bisa menyebabkan anak menjadi lemas sehingga tidak nafsu makan. Bidan Ira menyebut bahwa perlu konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk pemberian suplemen zat besi. Selain itu, untuk memperbaiki pencernaannya, Mums dapat mengusahakan memberikan pemijatan terlebih dahulu kepada Si Kecil, dan probiotik bisa menjadi opsi terakhir.

Untuk mengatasi anak yang kekurangan nutrisi akibat GTM, Bidan Ira mengatakan bahwa susu atau suplemen dengan protein tinggi umumnya tidak direkomendasikan oleh dokter spesialis anak. Sebab ini akan membuat anak merasa selalu kenyang. Solusinya adalah Mums harus mengajarkan rasa lapar dan membiarkannya makan sendiri.

“Pemberian sufor menjadi opsi terakhir jika anak sudah terindikasi kekurangan gizi tertentu,” kata Bidan Ira, Kamis, 29 Februari 2024 melalui Grup Whatsapp Doodle Mommunity.

Penyebab lain anak menjadi GTM yakni saat hamil, terkadang Mums pilih-pilih makanan. Sebenarnya, ketika hamil apa yang Mums makan terserap oleh bayi, jadi apa yg dimakan, didengar dan dirasakan dapat mempengaruhi kandungan. Sehingga, apabila Mums saat hamil pilih-pilih makanan meningkatkan risiko anak menjadi picky eater. Untuk mengatasinya, Mums tentu harus pintar-pintar dalam memvariasikan makanan. Berbagai resep makanan bertebaran di media sosial dan internet, Mums. Makanan karbohidrat penting untuk pertumbuhan anak, jika tidak diberi nasi, Bidan Ira mengatakan boleh menggantinya dengan mie atau makaroni akan tetapi dengan resep-resep home made atau buatan sendiri yang jauh lebih sehat.

Sebagai informasi tambahan, terkadang anak selalu tutup mulut saat melihat sendok, namun ia tetap mengunyah dan menelannya jika makanan telah masuk ke mulut. Untuk mengatasi hal ini, Bidan Ira merekomendasikan Mums untuk memberinya makanan tanpa sendok, bisa dengan menyuapinya dengan tangan, atau menyediakan makanan di depan anak. Upayakan agar anak dapat makan sendiri, Mums. Jika anak belum bisa menggunakan sendok dan makan sendiri, Mums dapat membuat nasi dalam bentuk bulat-bulat kecil yang gampang untuk dimakan Si Kecil.

Pijat Bayi Menambah Nafsu Makan

Tahukah Mums dan Paps bahwa pijat bayi bisa membantu imunitas dan meningkatkan nafsu makan pada anak. Karena ada titik-titik tertentu yang bisa dilakukan pemijatan agar bisa meningkatkan nafsu makan. Selain itu, pijat bayi bisa meningkatkan mood bayi karena tubuh merasa rileks. Jadi, apabila Si Kecil sedang tidak nafsu makan, Mums bisa memijat tubuh Si Kecil sebagai salah satu metode untuk mengatasi permasalahan nafsu makan.

Bidan Ira mengungkapkan, pijat bayi bisa dilakukan untuk anak-anak yang memiliki masalah pencernaan dan gangguan makan dengan syarat harus konsul terlebih dahulu ke dokter spesialis anak. Kemudian memberikan arahan kepada terapis, karena titik tertentu harus pas. Untuk durasi oleh terapis biasanya memiliki batasan waktu yaitu selama 60 menit. Biasanya sekali terapi sudah terlihat adanya kemajuan pada Si Kecil, namun ada jugpula yang memang perlu kontrol ulang. Tidak hanya dengan terapis, Mums juga bisa melakukannya di rumah dengan frekuensi seminggu 3 kali dan dengan durasi 30 menit per sesi pijatnya. Kendati demikian, pijat bayi biasa tetap bisa dilakukan rutin setiap hari di rumah, Mums. Mums dapat melakukan pijat bayi untuk menambah nafsu makan bagi bayi diatas 6 bulan. Sedangkan untuk pijat biasa, Mums dapat melakukan pemijatan bayi usia 0 bulan perminggu setelah puput tali pusar.

“Sebenarnya, kurangnya bonding anak dan orang tua sangat berpengaruh pada nafsu makan anak, hingga membuatnya melakukan GTM,” ucap Bidan Ira.

Nah, Mums, pijat bayi ini dapat menjadi solusi lantaran mampu meningkatkan bonding Mums dan Si Kecil. Pijatan pada tubuh bayi dapat menjadi solusi karena dilakukan dengan sentuhan lembut, yang membuatnya nyaman dan rileks. Selain itu, tidak memaksakan anak untuk makan, dan memberinya makanan sesering mungkin alih-alih cemilan mampu mengatasi anak melakukan GTM.

Pijat Bayi dengan Minyak Telon Doodle

Tahukah Mums dan Paps, pijat bayi memerlukan minyak atau pelumas untuk memijat. Selain memudahkan dalam memijat, minyak atau pelumas juga berfungsi untuk menghangatkan dan membuat kulitnya tetap lembut. Minyak pijat yang dapat digunakan salah satunya adalah minyak telon. Menggunakan Minyak Telon Doodle sebagai minyak pijat tentu memberikan banyak manfaat bagi Mums dan Si Kecil.

Minyak Telon Doodle tidak hanya memberikan rasa hangat, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menenangkan bayi, sehingga bayi merasa lebih nyaman dan rileks. Ini juga membantu meningkatkan nafsu makan anak dan mencegah anak lakukan GTM. Minyak Telon Doodle mengandung bahan-bahan alami seperti oleum cocos, oleum cajuputi, oleum anisi, dan oleum sweet green tea, sehingga aman digunakan untuk bayi baru lahir dan kulit yang sensitif. Aroma dari essential oil sweet green tea memberikan aroma yang lembut dan menyegarkan, berbeda dengan minyak telon lainnya. Doodle Exclusive Telon Oil tersedia dalam dua ukuran kemasan, yaitu kemasan ukuran asli 100 ml dan kemasan ekonomis 60 ml. Doodle juga menyediakan kemasan travel size dalam bentuk roll on 10 ml yang mudah dibawa kemana-mana. Praktis untuk digunakan, cukup masukkan ke dalam kantong dan oleskan pada tubuh tanpa perlu khawatir tumpah.

Untuk Mums dan Paps, inilah informasi tentang pijat bayi dengan Minyak Telon Doodle membantu meningkatkan nafsu makan, yang mungkin berguna. Jika Mums dan Paps tertarik untuk menggunakan Minyak Telon Doodle dan produk Doodle lainnya, silakan klik tautan pembelian produk di bawah ini.

 

 

Temukan Produk Doodle Exclusive Baby Care di Official marketplace kami

     

@ 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia
© 2021 Doodle | Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
                                                           Privacy Policy     Syarat dan Ketentuan  Cookie